Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi Tentang Uang

Puisi: Pesan Uang (Karya Joko Pinurbo)

Pesan Uang Ketika aku akan merantau buat cari penghidupan, uang berpesan: "Hiduplah hemat, jangan royal,…

Puisi: Mimpi dan Hidup (Karya H.B. Jassin)

Mimpi dan Hidup Pernah saudara bermimpi Mendapat uang perak dan emas, Lekas digenggam kuat dan keras, Tak…

Puisi: Cek Kosong (Karya Taufiq Ismail)

Cek Kosong ( dari Nurcholish Madjid ) Tahun itu kau catat itu tahun paling sihir di bagian dunia kita ber…

Puisi: Aku Tidur Berselimutkan Uang (Karya Joko Pinurbo)

Aku Tidur Berselimutkan Uang Aku tidur berselimutkan uang. Ketika bangun, tahu-tahu tubuhku sudah telanjang. 2002 Analisis Puisi : Puisi &quo…

Puisi: Habis Upahan (Karya Wiji Thukul)

Habis Upahan Barusan lenyap upah kerja sebulan sekejap lenyap Sekejap saja mampir di kantong dipotong spsi sewa …

Puisi: Ali Baba (Karya Subagio Sastrowardoyo)

Ali Baba Kata-kata sajak ini: uang panas yang kucuri dari gua penuh emas tercecer dari tangan seribu jari yang mendekap ke dada deras b…

Puisi: Syair Empat Kartu di Tangan (Karya Taufiq Ismail)

Syair Empat Kartu di Tangan Ini bicara blak‐blakan saja, bang Buka kartu tampak tampang Sehingga semua jelas membayang Monolo…

Puisi: Yang Selalu Terapung di Atas Gelombang (Karya Taufiq Ismail)

Yang Selalu Terapung di Atas Gelombang Seseorang dianggap tak bersalah, sampai dia dibuktikan hukum bersalah.     Di negeri kami, ungkapan ini terd…

Puisi: Catatan Hari Ini (Karya Wiji Thukul)

Catatan Hari Ini aku nganggur lagi semalam ibu tidur di kursi jam dua lebih aku menulis puisi aku duduk menghadap meja ibu kelap-kelip …

Puisi: Pusaka Turun Temurun (Karya A. Damhoeri)

Pusaka Turun Temurun Azas dua menjadi satu, Ya'ni satu di dalam jiwa, Jadi abah kehidupan manusia, Hiiang satu hilang semua. Dan satu ialah dua, …

Puisi: Rumah Kontrakan (Karya Joko Pinurbo)

Rumah Kontrakan (untuk ulang tahun SDD ) Tubuhku adalah rumah kontrakan yang sudah sekian waktu aku diami samp…

Puisi: Hongkong (Karya W.S. Rendra)

Hongkong Di Hongkong kita tersenyum, menegur sapa, tapi mereka memandang kita dengan curiga. Bagai si pandir atau si gila dihina. Di kota…
© Sepenuhnya. All rights reserved.