Puisi: Dalam Ribuan Sajakmu (Karya Zen Hae) Dalam Ribuan Sajakmu sunyi dan badai kembali membakar kenangan di jendela. lalu tubuhku lindap dalam gelombang awan mendung. menzuhurkan kep…
Puisi: Kitab Pelarian (Karya Zen Hae) Kitab Pelarian tidurku masih disesaki kemarahan langit sebelas malaikat menghardik-meludah di angkasa : sawan bayi di kandungan, m…
Puisi: Kaba dari Negeri Khalish (Karya Zen Hae) Kaba dari Negeri Khalish 1. lobang jepang kau membawaku ke kerajaan tanah negeri leluhur batu nisan mayatku yang kanak dijabat hantu n…
Puisi: Naga (Karya Zen Hae) Naga ketika kau tertidur di bawah ancaman awan hitam aku menjagamu. aku yang menunggu di balik tabir berabad-abad lamanya hingga kau menyebutku …
Puisi: Ira dalam Ruang (Karya Zen Hae) Ira dalam Ruang ira, kapan ruang ini akan dibom aku makin membusuk dan berjamur ira, kapan ranjang ini akan diberangus berahi …
Puisi: Mayat Canggung dan Hutan Riang (Karya Zen Hae) Mayat Canggung dan Hutan Riang : kebumikan aku di sana. di ujung rel-rel itu bersama matahari yang digodam suara azan dan cekikikan : …
Puisi: Dua Tangisan (Karya Zen Hae) Dua Tangisan ia mendengar tangis seorang anak kecil dari balik rimbun pohon rambutan – selemparan batu darinya ia juga mendengar…
Puisi: Rumah Jagal (Karya Zen Hae) Rumah Jagal para pemburu meneluh malam bayang kita tersalib di dinding hujan paku dan beling meleleh dari genting perih kian dera…
Puisi: Mitologi Keluarga Kami (Karya Zen Hae) Mitologi Keluarga Kami : frans nadjira lihat, ibu mengunyah permen di beranda merasa burung di gaunnya berkicau. ada angin menerb…