Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Postingan

Puisi: Al-Hadid (Karya Fatin Hamama)

Al-Hadid Ketika sepotong besi jadi tombak Besi tak pernah tahu Untuk apa dia dijadikan tombak Ketika sepotong besi jadi pisau Pisau tak pernah tahu U…

Puisi: Maukah Kau Menjadi Istriku (Karya A. Munandar)

Maukah Kau Menjadi Istriku Sekali ini, biarkan aku meleleh di bibirmu, bersembunyi di matamu, berlutut di perasaanmu. "Ai, maukah kau menjad…

Puisi: Kenangan (Karya A. Munandar)

Kenangan Dan saat aku melihat lagi, debu-debu itu telah beranak-pinak. Bunga angin tidak bisa melenyapkannya…

Puisi: Ada Apa dengan Cinta? (Karya A. Munandar)

Ada Apa dengan Cinta? Apa kau pernah jatuh cinta pada seorang yang tidak seharusnya, melawan perasaan tapi …

Puisi: Memo (Karya A. Munandar)

Memo Adalah aku yang selalu dan masih menyuapi rindu tapi malu menjamu temu. 1 Februari 2020 Analisis Puisi : Puisi "Memo&…

Puisi: Aku Adalah (Karya A. Munandar)

Aku Adalah Aku adalah ratapan hari-hari yang telah pergi Adalah keheningan cahaya yang tidak bersinar lagi. 2017 Analisis Puisi : Puis…

Puisi: Ketika Jatuh Cinta (Karya A. Munandar)

Ketika Jatuh Cinta Hatimu terbelah, seorang teman terabai. Bukan perkara meninggalkan, apalagi mengkhianati, Sulit memang membagi waktu—dan hati. 3 J…

Puisi: Debu Jalanan (Karya Rani Maharani)

Debu Jalanan Jalanku kini berdebu Bercampur dengan asap jerebu Menggerus embun yang tak berdosa Hawa panas penuhi udara Ingin kuhirup udara segar Nam…

Puisi: Lima Kuatrin Reranting (Karya Irawan Sandhya Wiraatmaja)

Kuatrin Reranting ( 1 ) ranting-ranting yang patah tersangkut di gigir pesisir, ombak laut, di antara gundukan pasir dan tumpukan balok kayu, kauberj…
© Sepenuhnya. All rights reserved.