Postingan

Puisi: Percakapan Biara dengan Pohon Hitam (Karya Kriapur)

Percakapan Biara dengan Pohon Hitam perkenankanlah, seperti Tuhan memperkenankan Adam dan Hawa bersetubuh. Perkenankanlah. (embun hinggap di daun-dau…

Puisi: Jiwa Manis (Karya Gunoto Saparie)

Jiwa Manis jiwa manis jiwaku sayang hatiku tergetar karena parasmu matahari dan bulan terang benderang suaramu mendayu buluh perindu 2022 Analisis Pu…

Puisi: Weimar (Karya Sitor Situmorang)

Weimar Sejuta pohon pinus menyebar harum bumi di dadanya yang mulus kucium sepenuh hati. Goethe hanya …

Puisi: Dalam Rimba Kepalaku (Karya Inggit Putria Marga)

Dalam Rimba Kepalaku tanah yang mencengkeram pepohonan adalah masa lalu awan yang kerap gagal jadi hujan adalah masa depan telaga yang te…

Puisi: Firman (Karya Inggit Putria Marga)

Firman Ada yang menitik, Sembunyi pada celah batu Ada yang mengalir Ada yang beku. Sumber:  Penyeret Babi (2010) Analisis Puisi : Puisi &q…

Puisi: Petani (Karya Inggit Putria Marga)

Petani di gagang cangkul sang tangan sering singgah di pundak istri sang kepala kerap rebah namun, hanya pada tanah yang menerima keringat d…

Puisi: Di Pelabuhan Karangantu, Suatu Waktu (Karya Raudal Tanjung Banua)

Di Pelabuhan Karangantu, Suatu Waktu Banyak pelabuhan  telah aku datangi Tapi tak ada yang sesedih ini Muar ayang sempit dan gemetar Beting…

Puisi: Sandiwara (Karya Mahbub Djunaidi)

Sandiwara kenanganku pada warna putih – tebaran mega yang melawat ke ujung rambutnya – Di pangkal tahun, di permulaan musim panas Berdiang tubuh, ama…

Puisi: Duhai Pemimpin (Karya Aspar Paturusi)

Duhai Pemimpin "bila takut diterjang ombak jangan berumah di tepi pantai" begitu pesan leluhur "bila engkau seorang pemimp…
© Sepenuhnya. All rights reserved.