Postingan

Puisi: Aku Masih Rasakan (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Aku Masih Rasakan aku masih rasakan bekas hujan sore tadi. langit mulai gemerlap di sudut lorong itu aku melihatmu bercakap-cakap d…

Puisi: Hari Itu (Karya Sapardi Djoko Damono)

Hari Itu Kita masih juga menanti ketika angin membawa derai     ombak; kita bayangkan kuntum-kuntum karang     terbuka menyambut ujung ombak, percikn…

Puisi: Tekukur (Karya Sapardi Djoko Damono)

Tekukur Kautembak tekukur itu. Ia tak sempat terkejut, beberapa     lembar bulunya lepas; mula-mula terpencar  …

Puisi: Panorama (Karya Sapardi Djoko Damono)

Panorama "Aku mau menulis puisi!" teriakmu. Hanya kabut yang terkejut. Sementara ada yang dalam dirimu sibuk keluar masuk. Sementara ka…

Puisi: Ziarah Batu (Karya Sapardi Djoko Damono)

Ziarah Batu (1) Kami memutuskan untuk memulai ziarah menjenguk perigi dekat gua meski air di sana tak lagi …

Puisi: Desember (Karya Sapardi Djoko Damono)

Sajak Desember kutanggalkan mantel serta topiku yang tua ketika daun penanggalan gugur lewat tengah malam. kemudian kuhitung hutang-hutangku …

Puisi: Dalam Setiap Diri Kita (Karya Sapardi Djoko Damono)

Dalam Setiap Diri Kita Dalam setiap diri kita, berjaga-jaga segerombolan serigala. Di ujung kampung, lewat pengeras suara, para kyai menan…

Puisi: Yang Lewat (Karya Sapardi Djoko Damono)

Yang Lewat Yang berkelebat lewat itu? Yang tak putus-putusnya bergegas itu? Yang tak hendak membedakan berangkat atau kembali, sampai atau pergi, kem…

Puisi: Pledoi (Karya Muhammad Rois Rinaldi)

Pledoi Tenang. Aku tidak di sini. Kepentingan di mataku mati. Duduklah di singgasanamu. Duduk manis. …
© Sepenuhnya. All rights reserved.