Postingan

Puisi: Mazmur Pagi (Karya Korrie Layun Rampan)

Mazmur Pagi wangi pengantin napas hayat : pelaminan harum kehidupan mengemaskan fajar : lembah merdunya nyanyian tanah air lagu leluhur kita : "…

Puisi: Ada yang Belum Kuucapkan (Karya Acep Zamzam Noor)

Ada yang Belum Kuucapkan Ada yang belum kuucapkan ketika sua ini Mempercepat kita: di sebuah kota mati senja turun di matamu Lalu kita bicara tentang…

Puisi: Minahasa (Karya Raudal Tanjung Banua)

Minahasa Ekor kolintang menyayat mata mayat di bintang. Tomohon-Yogya,  2009-2011 Analisis Puisi : Puisi "Minahasa" karya Raudal Tan…

Puisi: Romansa (Karya Raudal Tanjung Banua)

Romansa Ladangku di sebalik bukit dan putih kabut Tempat urat-urat ungu merambat hening Di ubun dan kening ibuku Mulut lumut dingin terka…

Puisi: Di Tepian Batur (Karya Raudal Tanjung Banua)

Di Tepian Batur Di tepian Batur memandang kelam berlari menjaring cahaya ikan-ikan membawa impian sisik yang tak berkilau ke dasar dana…

Puisi: Kepada Istri (Karya Korrie Layun Rampan)

Puisi Kepada Istri Kutulis puisi ini Saat perjalanan ke Palangka Raya Menghadiri Rakernas MADN yang ke II Membicarakan perjuangan Dayak semesta Kutul…

Puisi: Menunggu Sebaris Hujan (Karya Isbedy Stiawan ZS)

Menunggu Sebaris Hujan kasih aku sebaris hujan, maka akan kukirim sehalaman kenangan yang basah pada waktu gelisah dan kota ini akan tum…

Puisi: Laut Bali (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Laut Bali sisa cahaya. arus waktu larut dalam kadar darahmu dalam kadar darahmu laut tak jemu mengigau pilu seperti sedu …

Puisi: Bagai Dua Jari (Karya L.K. Ara)

Bagai Dua Jari Bagai dua jari Begitulah dekatnya kita kelak Bila engkau mengasihi anak yatim Meluangkan waktu untuknya Membelai rambutnya…
© Sepenuhnya. All rights reserved.