Puisi: Kugigit Batu Sungai (Karya Abrar Yusra) Kugigit Batu Sungai Tidak tentu lagi hari apa. Tapi jelas angin senja berkerosok di tepi hutan sepanjang sungai berkabut Sungai berbisik-bisi…
Puisi: Pada Airmatamu, Kulihat Jalan Buntu (Karya Ahmad Nurullah) Pada Airmatamu, Kulihat Jalan Buntu (- Untukmu yang Sedang Menangis) Pada airmatamu, kulihat jalan buntu: Mim…
Puisi: Sebab Cinta Tak Selalu Sehat (Karya Ahmad Nurullah) Sebab Cinta Tak Selalu Sehat sebab cinta memang tak selalu sehat. Atau mungkin setengah gila: Seperti sore it…
Puisi: Pada Sebuah Resepsi Pengantin Purba (Karya Ahmad Nurullah) Pada Sebuah Resepsi: Pengantin Purba (1) Ia datang dari sebuah dunia yang jauh dari ubun-ubunku: "Ketika a…
Puisi: Pada Tapal Batas Waktu (Karya Ahmad Nurullah) Pada Tapal Batas Waktu Janganlah mencari tahu apa yang akan terjadi besok - Horatius Tapi, kita selalu l…
Puisi: Mitologi Kata (Karya Ahmad Nurullah) Mitologi Kata Di dalam kata-katamu yang indah kutemukan sarang ular: ia melingkar mengerami telur-telurnya…
Puisi: Batu yang Bernyanyi (Karya Ahmad Nurullah) Batu yang Bernyanyi (- mengenang Bunda Teresa) "Tuhan," katamu, "bersahabat dengan diam Bu…
Puisi: Setelah Hari Keenam (Karya Ahmad Nurullah) Setelah Hari Keenam Jika bumi, langit, dan seisinya dicipta selama enam hari, apa yang dilakukan Tuhan sejak…
Puisi: Perkampungan Ilahi (Karya Ahmad Nurullah) Perkampungan Ilahi Berjalan di halaman perkampungan Ilahi Butiran mimpi yang tercecer hanyalah debu Tak ad…