Puisi: Jiwa Telah Meranggas (Karya Armijn Pane) Jiwa Telah Meranggas Jiwaku pohon telah meranggas Terunjam terhening di senja hati Mengedangkan tangan tegang mati Hari bening tenang suci Bulan bers…
Puisi: Perasaan Seni (Karya J. E. Tatengkeng) Perasaan Seni Bagaikan banjir gulung-gemulung, Bagaikan topan seruh-menderuh, Demikian Rasa Datang semasa, Mengalir, menimbun, me…
Puisi: Kecapi (Karya Sanusi Pane) Kecapi O, Kekasih, dunia hiru-biru. Kita duduk berdua saja, terasing dari yang lain. Biarkan daku membunyi…
Puisi: Kutukan (Karya Acep Zamzam Noor) Kutukan Setelah melewati sekian keterluntaan, kau datang Dengan kalimat-kalimat panjang, senyum yang dipaksakan Kau datang padaku dengan saj…
Puisi: Ruang Tamu (Karya Beno Siang Pamungkas) Ruang Tamu Di ruang tamu itu nama-nama pergi dan datang ada beberapa yang terkenang dan membayang …
Puisi: Hijab sebagai Simbol (Karya Yusriman) Hijab sebagai Simbol Hijab bukan sekadar kain penutup, Namun simbol kebebasan yang sejati, Perempuan Islam, penuh kebanggaan, Tak tergoyahkan oleh du…
Puisi: Rindu (Karya A. M. Dg. Myala) Rindu Jikalau aku menjadi angin, Akan berbisik daku, berbisik, Biarkan segala yang merasai, Akan mendengar rindu dendamku, Biarkan segala yang menget…
Puisi: Keringat-Keringat Bapak (Karya Risky Agato) Keringat-Keringat Bapak Setiap saat keringat-keringat bapak terus bekerja Melawan semua sepi yang menghancurkan cintanya Menghanguskan segala nyeri y…
Puisi: Ranjang Ibu (Karya Joko Pinurbo) Ranjang Ibu Ia gemetar naik ke ranjang sebab menginjak ranjang serasa menginjak rangka tubuh ibunya yang sedan…