Puisi: Tiga Percakapan Telepon (Karya Sapardi Djoko Damono) Tiga Percakapan Telepon (1) "Jadi kau tak akan kembali? Kenapa tidak dulu-dulu kau bilang bahwa kau....?" "Aku cap…
Puisi: Katanya Kau (Karya Sapardi Djoko Damono) Katanya Kau katanya kau keturunan pisau katanya kau keturunan pisau yang terengah katanya kau keturunan pisau yang terengah dan mengucurkan darah…
Puisi: Seorang Temanku (Karya W.S. Rendra) Seorang Temanku Ia sebatang kara dan hidupnya dirampas di jalan raya. Lonceng berdentang dari menara jauh malam pukul tiga. Kesepian malam terbujur p…
Puisi: Pantun Terang Bulan di Midwest (Karya Taufiq Ismail) Terang Bulan di Midwest Sebuah bulan sempurna Bersinar agak merah Lingkarannya di sana Awan menggaris baw…
Puisi: Di Luar Istana Negara (Karya Bur Rasuanto) Di Luar Istana Negara kereta sejarah yang lelah telah lama berpangkal di sini generasi yang memapah berjuta gairah tak lagi menanti, melangkah pergi …
Puisi: Ketika Kau Tak Ada (Karya Sapardi Djoko Damono) Ketika Kau Tak Ada Pour Donne ketika kau tak ada, masih tajam seru jam dinding itu, jendela tetap seperti matamu nafas langit pun d…
Puisi: Percakapan Malam Hujan (Karya Sapardi Djoko Damono) Percakapan Malam Hujan Hujan, yang mengenakan mantel, sepatu panjang, dan payung, berdiri di samping tiang listrik. Katanya kepada lampu jalan…
Puisi: Taman Jepang, Honolulu (Karya Sapardi Djoko Damono) Taman Jepang, Honolulu inikah ketenteraman? Sebuah hutan kecil: jalan setapak yang berbelit, matahari yang b…
Puisi: Mengalirlah, Sungai (Karya Sapardi Djoko Damono) Mengalirlah, Sungai mengalirlah, sungai, tenang ke lautmu waktu tegak aku di sini dalam warna biru Siapa berkata: lihatlah cuaca bersiap. Kabut terde…