Postingan

Puisi: Kuberharap Kejayaan Negeri (Karya Aspar Paturusi)

Kuberharap Kejayaan Negeri Saya tidak boleh ketinggalan sebagaimana warga bangsa lain saya juga harus memilih presiden Sebab, bila saya apatis cuek s…

Puisi: Mata Pena Penyair (Karya Gunoto Saparie)

Mata Pena Penyair mata pena penyair betapa tajam menggoreskan kisah kehidupan resah gelisah serta rindu dendam merekam hari-hari lewat dan kenangan m…

Puisi: Dari Desa ke Desa (Karya Gunoto Saparie)

Dari Desa ke Desa dari desa ke desa kau terbang menghindari kota dari kampung ke kampung ingin benar kau menjadi burung namun sayap-sayapmu patah bag…

Puisi: Suara Alam (Karya Gunoto Saparie)

Suara Alam kuingin menerjemahkan dia menafsirkan ricik air sungai dan desis angin di belantara kuingin menyingkap misteri rahasia suara alam purba ba…

Puisi: Rumah (Karya Gunoto Saparie)

Rumah kurindukan rumah kita terbuka bagi siapa saja ingin bercengkerama pintu jendela selalu menganga bagi musuh, kawan, dan saudara   kurindukan rum…

Puisi: Sujud (Karya Aspar Paturusi)

Sujud sujudmu dan sujudku khusyuk dan teduh diselimuti iman lihat sujud dedaunan bergetar dihembus angin pepohonan pun sujud lihat ombak berkejaran  …

Puisi: Terminal Akhir (Karya Aspar Paturusi)

Terminal Akhir Ombak memang tak selalu ganas lihat pantai pagi ini laut amat bersahabat bagai perawan tersenyum manis Itulah sapaan alam kepadamu tak…

Puisi: Sajak Muria (Karya Diah Hadaning)

Sajak Muria (1) Muria... Muria Macapatan Parijatha. Muria... Muria megatruh yang melepuh. Muria…

Puisi: Sajak tentang Putu dan Sayu (Karya Diah Hadaning)

Sajak tentang Putu dan Sayu Kembara tegar yang selalu berjalan bersama angin Tabanan yang tak pernah letih…

Puisi: Balada Angalai Riwu Ga (Karya Diah Hadaning)

Balada Angalai Riwu Ga Jalan Macadam sayup-sayup di ujung mata ladang jagung di daratan senyap pulau timur…
© Sepenuhnya. All rights reserved.