Postingan

Puisi: Kibar (Karya Nanang Suryadi)

Kibar Yang berkibar adakah bendera, tanda kemuliaan harkat martabat, atau sekedar kesombongan, keangkuhan menunjukkan kuasa. Yang ber…

Puisi: Cinta yang Tak Pernah Putus Asa (Karya Nanang Suryadi)

Cinta yang Tak Pernah Putus Asa bibir yang bergumam, adalah engkau, menggumamkan kata yang entah, cinta yang entah, rindu yang entah, k…

Puisi: Mencintaimu (Karya Nanang Suryadi)

Mencintaimu : kunthi hastorini Aku hikmati hidup ini, dengan mencintaimu setulus hati, ungkapan syukur tiada henti Aku hikmati hidup …

Puisi: Karena Hujan (Karya Nanang Suryadi)

Karena Hujan Impian mengembun pada kaca, sebentuk wajahmu kugambar di situ Karena hujan aku kesepian, menanti dan menanti Nada te…

Puisi: Imaji Awan Hitam Menjelang Turun Hujan (Karya Nanang Suryadi)

Imaji Awan Hitam Menjelang Turun Hujan langit membeku, awan-awan hitam berdiam dalam kepalaku, tunggulah geletar petir puisi bergesekan di udara…

Puisi: In Abstracto (Karya Rita Oetoro)

In Abstracto warna — warna bianglala — baur dalam deru alfa dan omega, ketika samar kudengar — stanza penyair sappho 1989 S umber:  Sangkakala (1996)…

Puisi: Biarlah Hujan (Karya Nanang Suryadi)

Biarlah Hujan demikian waktu, tak pernah menunggu, walau sebentar sebentar kan malam, hujan tak menyisakan senja di awan, lampu-lam…

Puisi: Hidup yang Kita Syukuri (Karya Nanang Suryadi)

Hidup yang Kita Syukuri : kunthi hastorini hidup yang kita jalani, hidup yang kita syukuri dengan tawa atau tangis melebur dalam c…

Puisi: Selalu Ada Sajian (Karya Leon Agusta)

Selalu Ada Sajian Selalu ada sajian buat mata. Siaran bencana di televisi, tipu daya murahan iklan kosmetik,  tauran remaja, pertika…
© Sepenuhnya. All rights reserved.