Puisi: Pantun Air Mancur (Karya Ajip Rosidi)

Puisi "Pantun Air Mancur" mengajak pembaca untuk merenungkan kehidupan perkotaan, kebutuhan manusia akan kedamaian, serta hubungan antara alam dan ...
Pantun Air Mancur

Air mancur di jalan Thamrin
tempat mandi anak jalanan;
Takkan keliru dengan yang lain
kalau denganmu berhadapan.

Air mancur memancar jernih
orang meminum air kali;
Hilang dahaga lenyaplah letih
kalau engkau muncul di hati.

Air mancur di tengah kota
menyiram debu sehari-hari;
Mau menegur kehilangan kata
semua terungkap di dalam hati.

Sumber: Pantun Anak Ayam (2006)

Analisis Puisi:

Puisi "Pantun Air Mancur" karya Ajip Rosidi adalah sebuah puisi yang mengeksplorasi tema kehidupan perkotaan dan makna-makna yang terkandung dalam keberadaan air mancur di tengah-tengah keramaian jalan. Melalui pantun, penyair menciptakan gambaran yang indah dan menggugah tentang kehidupan sehari-hari serta hubungannya dengan alam dan manusia.

Simbolisme Air Mancur: Air mancur dalam puisi ini bukan sekadar objek fisik di jalan Thamrin, melainkan simbol dari kehidupan itu sendiri. Air mancur menjadi metafora dari keberadaan yang menyegarkan, menghidupkan, dan memberi inspirasi bagi mereka yang melewatinya.

Kehidupan Perkotaan: Penyair menggambarkan suasana kehidupan perkotaan yang sibuk dan padat melalui gambaran air mancur di jalan Thamrin. Tempat mandi anak jalanan mencerminkan realitas sosial yang keras dan penuh tantangan di tengah kesibukan kota.

Kesejukan dan Ketenangan: Meskipun terletak di tengah keramaian kota, air mancur tetap memancarkan kejernihan dan ketenangan. Orang-orang minum air kali yang mengalir dari air mancur, dan dengan demikian, mereka menemukan kesegaran dan kelegaan dari kepenatan kehidupan sehari-hari.

Kehadiran Manusia: Dalam setiap baris pantun, kehadiran manusia dipertegas. Penyair menekankan bahwa meskipun berada di tengah-tengah kehidupan yang serba materialistik dan hiruk-pikuk kota, manusia masih mampu menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam hubungan dengan alam dan sesama manusia.

Keterungkapan Hati: Pada akhirnya, puisi ini menyoroti kekayaan batin dan kepekaan hati. Meskipun banyak hal yang tak terucapkan, segala kehilangan dan kebutuhan manusia dapat terungkap di dalam hati. Air mancur menjadi simbol keberadaan yang memberikan kedalaman dan makna dalam kehidupan yang serba cepat dan materi.

Puisi "Pantun Air Mancur" adalah sebuah puisi yang memadukan keindahan bahasa dan kedalaman makna. Melalui gambaran air mancur, penyair mengajak pembaca untuk merenungkan kehidupan perkotaan, kebutuhan manusia akan kedamaian, serta hubungan antara alam dan manusia. Puisi ini menghadirkan pesan universal tentang pentingnya kesegaran spiritual dan kepekaan hati dalam menghadapi kehidupan yang serba kompleks dan berduri.

Puisi Ajip Rosidi
Puisi: Pantun Air Mancur
Karya: Ajip Rosidi

Biodata Ajip Rosidi:
  • Ajip Rosidi lahir pada tanggal 31 Januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
  • Ajip Rosidi meninggal dunia pada tanggal 29 Juli 2020 (pada usia 82 tahun) di Magelang, Jawa Tengah.
  • Ajip Rosidi adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.