Puisi: Tingkat Lebih (Karya W.S. Rendra)

Puisi "Tingkat Lebih" karya W.S. Rendra menghadirkan serangkaian pengamatan tentang kehidupan dan pengalaman manusia, serta menyampaikan pesan ...
Tingkat Lebih (1)

Di antara malam yang paling tersimpan
yang asing di mana hati mengenal diri.

Tingkat Lebih (2)

Di antara menyimpan yang paling mengerikan
bayi dikandung sudah menanti bapak terkatung
jauh dari pelabuhan.

Tingkat Lebih (3)

Di antara yang paling menyesakkan dan tak terduga
cinta tumpah dari mata datangnya tiba-tiba
air pasang sejuk mendadak di tebing pecah hati.

Tingkat Lebih (4)

Di antara hal biasa yang paling dianggap tidak
riuh lagu kentong putar kampong orang peronda
mendadak sunyi. Satu tokoh di pintu janda.

Sumber: Empat Kumpulan Sajak (1961)

Analisis Puisi:

Puisi "Tingkat Lebih" karya W.S. Rendra adalah serangkaian pengamatan dan refleksi yang mendalam tentang kehidupan, kehadiran, dan perubahan yang tak terduga.

Kedalaman dan Keterasingan: Puisi ini membuka dengan gambaran tentang malam yang "tersimpan" dan "asing," menciptakan nuansa keterasingan dan misteri. Ini mencerminkan perasaan terpisah atau terasing dari lingkungan sekitar, dan menyoroti perjalanan introspektif hati manusia.

Antara Harapan dan Kengerian: Pada bagian kedua, puisi menggambarkan gambaran yang menggelisahkan tentang seorang bayi yang "dikandung sudah menanti" tanpa kepastian akan keberadaan ayahnya. Ini menyoroti ketidakpastian dan kegelisahan yang ada dalam hubungan keluarga dan peran orang tua.

Kejutan Cinta dan Kehidupan: Bagian ketiga membawa pembaca ke momen tiba-tiba dari cinta yang meluap, yang datang secara alami dan tak terduga seperti "air pasang sejuk." Hal ini menggambarkan kejutan yang dapat dihadirkan oleh cinta, serta keindahan yang dapat ditemukan dalam momen-momen yang penuh perasaan.

Keheningan dan Perubahan Mendadak: Bagian terakhir menciptakan kontras antara kehidupan sehari-hari yang riuh dengan momen-momen hening dan perubahan mendadak. Gambaran tentang "riuh lagu kentong" yang tiba-tiba berubah menjadi "sunyi" mencerminkan kejutan yang bisa terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan menyoroti ketidakpastian akan masa depan.

Simbolisme dan Kekuatan Kata: Puisi ini menggunakan simbolisme yang kuat, seperti malam yang "tersimpan," bayi yang "menanti bapak terkatung," dan "air pasang sejuk," untuk menyampaikan pesan yang mendalam tentang kehidupan, cinta, dan perubahan. Penggunaan kata-kata yang padat dan gambaran yang kuat memberikan kekuatan pada puisi ini untuk merangsang imajinasi pembaca dan memicu refleksi tentang makna kehidupan.

Dengan cara yang sederhana namun mendalam, puisi "Tingkat Lebih" karya W.S. Rendra menghadirkan serangkaian pengamatan tentang kehidupan dan pengalaman manusia, serta menyampaikan pesan tentang kejutan, ketidakpastian, dan keindahan yang dapat ditemukan di dalamnya. Puisi ini mengundang pembaca untuk merenungkan arti dari momen-momen yang tak terduga dan penting dalam kehidupan.

Puisi W.S. Rendra
Puisi: Tingkat Lebih
Karya: W.S. Rendra

Biodata W.S. Rendra:
  • W.S. Rendra lahir pada tanggal 7 November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
  • W.S. Rendra meninggal dunia pada tanggal 6 Agustus 2009 (pada usia 73 tahun) di Depok, Jawa Barat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.