Puisi: Persahabatan dengan Seekor Anjing (Karya Afrizal Malna)

Puisi "Persahabatan dengan Seekor Anjing" karya Afrizal Malna menggambarkan hubungan antara penyair dan seekor anjing sambil menyelipkan ...
Persahabatan dengan Seekor Anjing


Aku tidur di depan kulkas. Suaranya berdengung seperti kaos kakiku di siang hari yang terik. Di dalam kulkas itu ada sebuah negara yang sibuk dengan jas, dasi dan mengurus makanan anjing. Sejak ia berdusta, aku tak pernah memikirkannya lagi. Aku memakai rakit bambu, kembali pulang ke nenek moyangku. Mereka ternyata tak pernah tidur. Mereka sibuk menjaga pohon pisang di pinggir kali. Lalu mereka kembali mengajariku menyanyi, menabuh, dan menari. Dari tubuhku berjatuhan telur-telur busuk. Nyanyian sungai dan pesta batu-batu.

Aku berteman dengan seekor anjing yang sudah lama membenci negara yang tak pernah keluar dari dalam kulkas itu. Kulkas dengan partai-partai spanduk dan kaos oblong. Yang sibuk mencekik suara rakyat. Cahaya matahari sangat ramah di sini, menerangi bulu-bulu anjing.


2002

Sumber: Dalam Rahim Ibuku Tak Ada Anjing (2002)

Analisis Puisi:
Puisi "Persahabatan dengan Seekor Anjing" karya Afrizal Malna adalah karya sastra yang menggambarkan hubungan antara penyair dan seekor anjing sambil menyelipkan komentar sosial dan politik.

Narasi dan Imajinasi: Puisi ini memiliki narasi yang unik, di mana penyair tampaknya sedang tidur di depan kulkas dan merenungkan berbagai aspek kehidupannya, seperti negara, keluarga, dan persahabatan dengan anjing. Imajinasi penyair menciptakan dunia yang melibatkan elemen-elemen keseharian, seperti suara kulkas, jas, dan makanan anjing, untuk menyampaikan pesan-pesan yang lebih dalam.

Kritik Sosial: Dalam puisi ini, ada elemen kritik sosial terhadap negara dan politik. Negara digambarkan sebagai sesuatu yang sibuk dengan jas dan dasi, mencerminkan birokrasi dan formalitas. Kritik sosial ini mungkin mengacu pada ketidakpuasan penyair terhadap tata kelola negara atau struktur politik tertentu.

Hubungan dengan Alam: Penyair menggambarkan kembali hubungannya dengan alam dan nenek moyangnya, yang mungkin melambangkan nilai-nilai yang lebih sederhana dan alami. Mereka mengajarinya menyanyi, menabuh, dan menari, menyoroti pentingnya tradisi dan keberlanjutan.

Persahabatan dengan Anjing: Sebagai salah satu elemen sentral puisi, persahabatan dengan anjing mungkin melambangkan hubungan yang lebih sederhana, tulus, dan bebas dari kebisingan dunia politik yang kompleks. Anjing adalah simbol kesetiaan dan kesederhanaan dalam kehidupan.

Bahasa dan Imajinasi: Penyair menggunakan bahasa yang kreatif dan imajinatif untuk menciptakan gambar-gambar yang kuat. Ia menggambarkan sinar matahari sebagai sesuatu yang ramah, yang mungkin melambangkan kebaikan dan kehangatan dalam persahabatan dan alam.

Puisi "Persahabatan dengan Seekor Anjing" adalah karya sastra yang unik dan mendalam. Penyair menggunakan imajinasi untuk menggambarkan persahabatan, kritik sosial, dan hubungan dengan alam. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna persahabatan dan nilai-nilai sederhana dalam kehidupan, sambil menyelipkan komentar tentang realitas politik.

Puisi Afrizal Malna
Puisi: Persahabatan dengan Seekor Anjing
Karya: Afrizal Malna

Biodata Afrizal Malna:
  • Afrizal Malna lahir pada tanggal 7 Juni 1957 di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.