Puisi: Riwayat (Karya Goenawan Mohamad)

Puisi "Riwayat" merupakan sebuah refleksi mendalam tentang perjalanan kehidupan, waktu, dan keabadian. Goenawan Mohamad menggambarkan dengan indah ...
Riwayat

Gelitikkan, musim, panasmu ke usiaku
bersama matahari. Dari jauh
bumi tertidur oleh nafasmu, dan oleh daun
yang amat rimbun dan amat teduh
dan seperti mimpi
laut kian perlahan
kian perlahan.

Pada saat itu seorang tua pun jatuh di makamnya
Pada saat itu seorang anak pun bangkit dari buaiannya
Ia tampil kepadaku, bicara padaku:
saudaraku hembuskan sajak ke paru-paruku.

Lalu kuhembuskan sajak ke rabunya
Tapi ia tumbuh juga jadi tua
Meskipun di matanya
ada puisi
yang seakan-akan menjanjikan
hidup abadi.

(Maka aneh. Ketika ia mati musim belum lagi mati
ketika ia ditanamkan, bunga tumbuh di pusat makam
Dan ketika ia dilupakan matahari
berkata pelan: sayang, memang sayang).

1962

Analisis Puisi:

Puisi "Riwayat" karya Goenawan Mohamad adalah sebuah karya yang menggambarkan kehidupan dalam konteks waktu yang terus berjalan. Melalui penggunaan bahasa yang indah dan imajinatif, penyair mengeksplorasi tema-tema kehidupan, penuaan, dan keabadian.

Kehidupan dan Musim Waktu: Penyair membuka puisi dengan membicarakan gelitik musim panas yang berkaitan dengan usianya. Penggambaran musim dan matahari menciptakan gambaran tentang waktu yang terus berjalan dan pengaruhnya terhadap kehidupan. Suhu panas musim menjadi metafora bagi fase usia yang dialami oleh penyair.

Siklus Kehidupan: Puisi ini menyentuh tentang siklus kehidupan yang tak terhindarkan. Dengan menyebutkan seorang tua yang jatuh di makamnya dan seorang anak yang bangkit dari buaiannya, penyair menggambarkan perjalanan hidup dari awal hingga akhir. Siklus ini tidak hanya terbatas pada manusia tetapi juga tercermin dalam alam seperti pertumbuhan bunga di pusat makam.

Puisi sebagai Hembusan Hidup: Ada elemen metafisika dalam puisi ini yang mengaitkan puisi dengan nafas kehidupan. Permintaan anak untuk "hembuskan sajak ke paru-paruku" menyoroti gagasan bahwa puisi bukan hanya ekspresi kreatif, tetapi juga merupakan bagian yang hidup dan bernafas dari keberlangsungan hidup seseorang.

Penuaan dan Kehidupan Abadi: Penggambaran seorang tua yang tumbuh menjadi tua bahkan ketika matanya masih dipenuhi dengan puisi menciptakan kontras menarik antara penuaan fisik dan keabadian spiritual. Hal ini menunjukkan bahwa dalam dunia puisi, elemen-elemen kekal dan abadi dapat ditemukan, bahkan di tengah-tengah penuaan dan kematian fisik.

Puisi "Riwayat" merupakan sebuah refleksi mendalam tentang perjalanan kehidupan, waktu, dan keabadian. Goenawan Mohamad menggambarkan dengan indah bagaimana kehidupan dan kekalahan manusia terjalin dalam lingkaran waktu yang tak terelakkan. Melalui penggunaan imageri yang kaya dan bahasa yang mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang hakikat hidup dan keberlanjutan melalui medium puisi.

Puisi Goenawan Mohamad
Puisi: Riwayat
Karya: Goenawan Mohamad

Biodata Goenawan Mohamad:
  • Goenawan Mohamad (nama lengkapnya Goenawan Soesatyo Mohamad) lahir pada tanggal 29 Juli 1941 di Batang, Jawa Tengah.
  • Goenawan Mohamad adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.