Puisi: Sawah (Karya Sanusi Pane)

Puisi "Sawah" karya Sanusi Pane menggambarkan keindahan alam pedesaan, khususnya suasana sawah dan aliran sungai. Melalui imaji-imaji alam yang ....
Sawah

Sawah di bawah emas padu
Padi melambai, melalai terkulai
Naik suara salung serunai,
Sejuk didengar, mendamaikan kalbu.

Sungai bersinar, menyilaukan mata,
Menyemburkan buih warna pelangi,
Anak mandi bersuka hati,
Berkejar-kejaran, berseru gembira.

Langit lazuardi bersih sungguh,
Burung elang melayang-layang,
Sebarang kara dalam udara.

Desik berdesik daun buluh,
Dibuai angin dengan sayang,
Ayam berkokok sayup suara.

Sumber: Puspa Mega (1927)

Analisis Puisi:
Puisi "Sawah" karya Sanusi Pane adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan keindahan alam pedesaan, khususnya suasana sawah dan aliran sungai. Melalui imaji-imaji alam yang hidup dan deskripsi indah, penyair berhasil menciptakan sebuah gambaran tentang kehidupan pedesaan yang damai dan harmonis.

Keindahan Alam Pedesaan:
  1. Sawah di Bawah Emas Padu: Penyair menggambarkan sawah sebagai tempat yang indah, di bawah cahaya matahari emas yang memberikan kesan hangat dan cemerlang. Penggunaan kata "padu" memberikan kesan harmoni dan keselarasan.
  2. Padi Melambai, Melalai Terkulai: Dalam imaji ini, padi di sawah diperlihatkan seperti tarian alami yang mengalun dengan lemah gemulai. Kata-kata ini menggambarkan keanggunan gerakan padi yang ditumbuhi oleh angin lembut.
Suara Alam yang Menyejukkan:
  1. Naik Suara Salung Serunai: Suara alat musik tradisional seperti salung dan serunai yang terdengar memberikan suasana yang sejuk dan menenangkan.
  2. Sejuk Didengar, Mendamaikan Kalbu: Bunyi-bunyi alam seperti suara salung serunai tidak hanya memberikan kepuasan pendengaran, tetapi juga mempengaruhi perasaan dan jiwa, memberikan kedamaian dalam hati.
Kehidupan Anak-Anak Desa:
  1. Anak Mandi Bersuka Hati: Puisi ini menggambarkan kebahagiaan dan keceriaan anak-anak yang sedang mandi di sungai. Ini menciptakan gambaran tentang kehidupan sederhana yang penuh sukacita.
  2. Berkejar-kejaran, Berseru Gembira: Gambaran ini menunjukkan keceriaan dan semangat anak-anak yang sedang bermain bersama di alam terbuka.
Keindahan Alam Lainnya:
  1. Langit Lazuardi Bersih Sungguh: Langit biru yang lazuardi (biru tua) digambarkan sebagai langit yang bersih dan indah.
  2. Burung Elang Melayang-layang: Burung elang yang melayang-layang menambahkan kesan keindahan dan kebebasan alam.
Rasa Sayang dan Keharmonisan:
  1. Desik Berdesik Daun Buluh, Dibuai Angin dengan Sayang: Deskripsi ini menciptakan suasana yang penuh cinta dan perawatan dari alam terhadap semua elemen, menggambarkan hubungan yang harmonis antara alam dan semua yang hidup di dalamnya.
  2. Ayam Berkokok Sayup Suara: Suara ayam berkokok yang lembut menambahkan suasana yang damai dan nyaman.
Puisi "Sawah" karya Sanusi Pane menggambarkan keindahan alam pedesaan dengan imaji-imaji yang hidup dan deskripsi yang indah. Penyair berhasil menciptakan gambaran tentang kehidupan pedesaan yang damai, harmonis, dan menyatu dengan alam. Puisi ini menciptakan suasana yang menenangkan dan penuh rasa sayang terhadap alam dan kehidupan.

Sanusi Pane
Puisi: Sawah
Karya: Sanusi Pane

Biodata Sanusi Pane:
  • Sanusi Pane lahir pada tanggal 1 Agustus 1905 di Sungai Puar, Sumatra Barat, Indonesia.
  • Ia adalah seorang sastrawan, politisi, dan intelektual Indonesia yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam dunia sastra Indonesia pada pertengahan abad ke-20.
  • Sanusi Pane meninggal dunia pada tanggal 2 April 1968 2 Januari 1968 (pada usia 62) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.