Puisi: Apakah Kamu Masih Ingin Menemuiku? (Karya Sosiawan Leak)

Puisi "Apakah Kamu Masih Ingin Menemuiku?" karya Sosiawan Leak adalah ungkapan tentang perbedaan pengalaman dan perjalanan hidup antara pelaku ....
Apakah Kamu Masih Ingin Menemuiku?


Saat kecil, kami sekeluarga tidur bersama
tanpa listrik, dengan ibu dan ayah
di dalam rumah berlantai tanah.
jika turun hujan, kantuk urung datang
sebab atap seng ditabuh air langit yang tumpah
tak beraturan
apakah kamu masih ingin menemuiku?
Sedangkan kutahu
kamu tak pernah singgah di tempat yang sama
kecuali saat pulang.
Selalu berpindah
dari cahaya api ke lembab tanah,
basah hujan dan batas impian.

Saat kecil, kami sekeluarga bekerja
masing-masing memiliki tugas yang berbeda
adikku menyiapkan kayu di tungku tak kunjung padam
perapian buat kakak,
yang menimba sumur hingga kering,
sebagai alasku menjemur air mata ibu di pembaringan,
sedang ibu menyisir kemarahan bapak
yang selalu memandang jendela berkabut
atau pintu berdebu
entah oleh asap, butiran air mata atau embun jelaga
apakah kamu masih ingin menemuiku?
Dan berharap memungut kangen yang perwira
tumbuh di kedua lengan tak lempangku
atau di sepasang bengkok pahaku?


Solo, April 2006

Sumber: Dunia Bogambola (2007)

Analisis Puisi:
Puisi "Apakah Kamu Masih Ingin Menemuiku?" karya Sosiawan Leak adalah ungkapan tentang perbedaan pengalaman dan perjalanan hidup antara pelaku puisi dengan subjeknya. Puisi ini menggambarkan perbandingan kehidupan masa kecil pelaku dengan kehidupan subjek, serta perasaan kangen dan harapan untuk bertemu walaupun perbedaan tersebut.

Perbedaan Pengalaman: Puisi ini membandingkan kehidupan masa kecil pelaku dengan subjek. Pelaku menggambarkan masa kecil yang sederhana, hidup bersama keluarga dalam kondisi yang kurang nyaman dan penuh tantangan. Di sisi lain, subjek tidak mengalami perjuangan serupa dan memiliki perjalanan hidup yang lebih berbeda.

Kebersamaan dan Kerja Keras: Pelaku menyoroti kerja keras dan peran yang dimainkan oleh setiap anggota keluarga dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ia menggambarkan bagaimana setiap anggota keluarga memiliki tugas dan tanggung jawab mereka sendiri untuk menjaga keberlangsungan rumah tangga. Ini mencerminkan semangat kebersamaan dan saling mendukung dalam menghadapi kesulitan.

Rasa Kangen dan Harapan: Meskipun terdapat perbedaan besar dalam pengalaman hidup mereka, pelaku merasa rindu dan berharap untuk bertemu dengan subjek. Rasa kangen ini ditunjukkan melalui pertanyaan retoris "apakah kamu masih ingin menemuiku?" yang mencerminkan perasaan ingin berkumpul kembali meskipun dengan perbedaan yang ada.

Visualisasi Emosi: Puisi ini menggunakan imaji yang kuat untuk menggambarkan suasana dan emosi dalam penggambaran masa kecil pelaku. Gambaran rumah berlantai tanah, atap seng yang tertabuh air hujan, serta pekerjaan keras setiap anggota keluarga membantu menciptakan suasana dan nuansa yang mendalam.

Perjalanan Hidup: Puisi ini juga merenungkan perjalanan hidup dan bagaimana setiap individu memiliki jalan dan pengalaman yang berbeda-beda. Meskipun demikian, rasa kangen dan harapan untuk bertemu tetap hadir, seolah-olah melintasi perbedaan tersebut.

Puisi "Apakah Kamu Masih Ingin Menemuiku?" menggambarkan perbedaan hidup antara pelaku dan subjek, namun juga menunjukkan rasa kangen dan harapan untuk bersatu kembali. Melalui visualisasi emosional dan gambaran yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang hubungan, perbedaan, dan rasa rindu dalam konteks perjalanan hidup yang unik bagi masing-masing individu.

Sosiawan Leak
Puisi: Apakah Kamu Masih Ingin Menemuiku?
Karya: Sosiawan Leak

Biodata Sosiawan Leak:
  • Sosiawan Leak (nama asli Sosiawan Budi Sulistyo) lahir pada tanggal 23 September 1967 di Kampung Somadilagan, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.