Puisi: Demikian Kita Lahir Sebagai Sepasang Kawan (Karya Lasinta Ari Nendra Wibawa)

Puisi "Demikian Kita Lahir Sebagai Sepasang Kawan" mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai persahabatan yang kuat dan berharga dalam ...
Demikian Kita Lahir Sebagai Sepasang Kawan
(Kepada Sahabatku, Puisi)

Apa yang bisa kukenang dari persahabatan, selain malam mesra penuh percakapan. Kata-kata yang riang berluncuran, menguliti satu demi satu kerinduan. Diam-diam kau mengikat kembali kisah yang berserakan, dan menyusunnya menjadi aneka lukisan. Kemudian kubuatkan pigura dan kuputuskan untuk digantung di ruang tamu dan kamar depan. Sebagai pelajaran, bukan sekadar kisah yang lahir untuk dilupakan.

Tengah malam nanti jangan lupa membangunkanku tepat pukul satu. Ada yang ingin kuceritakan padamu selain ritual munajatku. Tentang daun-daun yang pernah jatuh di halaman rumah dan menimpa pintu, yang lupa dari pohon mana dia berasal sebelum jatuh mencium debu. Sebab sepanjang hidup wajahnya selalu menatap langit biru. Sementara ujung sapu yang terakhir kali kutanyai, masih raja diam membisu.

Demikian kita lahir sebagai sepasang kawan, yang rajin mengupas setiap misteri sumbu kejadian. Lewat susunan kata-kata pilihan, kita mencoba menjawab aneka ragam pertanyaan. Tak perduli nama kita berdua terpasang sebagai barang taruhan.

Jepara, 7 Oktober 2014

Analisis Puisi:
Puisi "Demikian Kita Lahir Sebagai Sepasang Kawan" karya Lasinta Ari Nendra Wibawa menggambarkan kerinduan, keintiman, dan kebersamaan antara dua sahabat.

Kerinduan dan Kehangatan Persahabatan: Puisi ini menciptakan suasana kerinduan dan kehangatan persahabatan melalui penggambaran momen-momen malam yang penuh percakapan dan kenangan. Kata-kata yang riang dan percakapan mesra melambangkan kedalaman hubungan antara dua sahabat.

Penghargaan terhadap Kenangan: Penyair menyoroti pentingnya menghargai kenangan dan momen-momen berharga dalam persahabatan. Pigura yang digantung di ruang tamu dan kamar depan sebagai simbol penghargaan terhadap kenangan bersama, menunjukkan bahwa persahabatan mereka memiliki nilai yang tidak terlupakan.

Ritual dan Keterikatan Emosional: Ritual bangun tengah malam sebagai bentuk keterikatan emosional yang dalam antara kedua sahabat. Mereka saling berbagi cerita dan rahasia, menciptakan ikatan yang kuat di antara mereka.

Pengungkapan Keunikan Hubungan: Puisi ini menyoroti keunikan hubungan persahabatan dengan cara yang intim dan puitis. Lewat susunan kata-kata pilihan, penyair menggambarkan bagaimana mereka bersama-sama menjelajahi misteri kehidupan dan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul.

Tema Kesetiaan dan Penghargaan: Tema kesetiaan dan penghargaan terhadap persahabatan sangat kental dalam puisi ini. Meskipun namanya terpasang sebagai barang taruhan, hubungan mereka tetap kokoh dan berharga.

Melalui penggunaan bahasa yang kaya akan imajinasi dan simbolisme, Lasinta Ari Nendra Wibawa berhasil menangkap esensi kedalaman hubungan persahabatan dan kehangatan yang terpancar di antara dua individu. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai persahabatan yang kuat dan berharga dalam kehidupan manusia.

"Puisi Lasinta Ari Nendra Wibawa"
Puisi: Demikian Kita Lahir Sebagai Sepasang Kawan
Karya: Lasinta Ari Nendra Wibawa
© Sepenuhnya. All rights reserved.