Puisi: Sebuah Perbincangan Kasih dan Cinta (Karya Mawie Ananta Jonie)

Puisi "Sebuah Perbincangan Kasih dan Cinta" membawa pembaca ke dalam perbincangan hangat di tengah hujan gerimis, di antara sahabat-sahabat dari ...
Sebuah Perbincangan Kasih dan Cinta


Mereka adalah para sahabat yang datang dari berbagai kota jauh,
lagu "Tuhan Dikau Naungan Hidupku" itu kudengar tempat berteduh.

Gerimis turun membasahi hutan di dalam sebuah perkampungan,
tempat janji bertemu kasih dan cinta diperbincangkan.

Gelombang nyanyian pujian kepada langit dan laut begitu mesra,
pedih pada luka luka masa lalu tanpa cinta jadi menganga

Maka aku datang mencari nyala dari api yang tak kunjung padam,
bukan bayangan saja tapi bintang timur di tengah kelam.

Kita anakku mesti belajar dari pengalaman yang lalu dan hari ini,
mengapa luka pembasmian belum juga sembuh sampai kini?


Amsterdam, 7 Maret 2008

Analisis Puisi:
Puisi "Sebuah Perbincangan Kasih dan Cinta" menggambarkan perbincangan atau pertemuan di antara sahabat-sahabat dari berbagai kota, tempat di mana kasih dan cinta dihadirkan sebagai topik utama.

Konteks Perbincangan: Puisi ini dimulai dengan pengantar tentang para sahabat yang datang dari berbagai kota. Tempat berteduh di dalam hujan gerimis menjadi latar perbincangan yang terjadi di sebuah perkampungan. Konteks ini menciptakan suasana yang lembut dan mengundang pembaca untuk meresapi atmosfer pertemuan.

Tema Sentral: Kasih dan cinta menjadi tema sentral dalam puisi ini. Pembicaraan mengenai kasih dan cinta mengalir seperti nyanyian pujian kepada langit dan laut, menciptakan gambaran kehangatan dan keintiman.

Gambaran Alam: Penggunaan gambaran alam, seperti hutan dan laut, memberikan kedalaman dan emosi pada puisi. Hujan gerimis dan gelombang nyanyian pujian menciptakan suasana yang meresap ke dalam luka-luka masa lalu.

Pemikiran Tentang Luka Masa Lalu: Pembicaraan dalam puisi membuka ruang untuk merenung tentang luka-luka masa lalu yang belum sembuh. Ada rasa pedih pada luka-luka tersebut, dan puisi mengajukan pertanyaan mengapa pembasmian belum juga membawa kesembuhan.

Pencarian Cahaya di Tengah Kelam: Penggunaan metafora seperti "mencari nyala dari api yang tak kunjung padam" dan "bintang timur di tengah kelam" mengekspresikan harapan dan pencarian kebahagiaan atau kejernihan di tengah kegelapan dan ketidakpastian.

Pesan untuk Belajar dari Pengalaman: Pembicara mengajak anak-anak untuk belajar dari pengalaman masa lalu dan hari ini. Puisi mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang alasan luka-luka belum sembuh dan peran pengalaman dalam pertumbuhan pribadi.

:
Puisi "Sebuah Perbincangan Kasih dan Cinta" membawa pembaca ke dalam perbincangan hangat di tengah hujan gerimis, di antara sahabat-sahabat dari berbagai kota. Dengan tema kasih dan cinta, puisi ini mengundang kita untuk merenungkan arti dan peran pengalaman masa lalu dalam membentuk kita sebagai individu.

Puisi
Puisi: Sebuah Perbincangan Kasih dan Cinta
Karya: Mawie Ananta Jonie
© Sepenuhnya. All rights reserved.