Puisi: La Ronde (Karya Sitor Situmorang)

Puisi "La Ronde" karya Sitor Situmorang mencerminkan perjalanan yang sensual, penuh keinginan, dan perasaan yang rumit dalam hubungan manusia.
La Ronde (1)


Senandung lupa pertemuan malam
Dengan dirinya, memisah di kamar
Meninggi musim hingga salju
Jatuh, hingga bertambah lapar.

Dua kisah tak bertubuh
Rasuk-merasuk bau kehadirannya
"Sekira mati begini," bisik gelap
Di puncak nikmat, hingga ke subuh.

Terbaring di dada malam. "Milikku seluruh,"
erang detik mengalir dalam ciuman,
kegemasan bibir meraba waktu
memadat jadi tubuh perempuan.

Meninggi musim hingga ke subuh
Jendela dibuka melihat salju jatuh.


La Ronde (2)


Adakah yang lebih indah
dari bibir padat merekah?
Adakah yang lebih manis
Dari gelap dibayang alis?

Di keningnya pelukis ragu:
Mencium atau menyelimuti bahu?
Tapi rambutnya menuntun tangan
Hingga pinggulnya, penuh saran.

Lalu paha, pualam pahatan
Mendukung lengkung perut.
Berkisar di pusar, lalu surut
Agak ke bawah, ke pusat segala.

Hitam pekat, siap menerima.
Dugaan indah.

Ah, dada yang lembut menekan hati
Terimalah
kematangan mimpi lelaki!


La Ronde (3)


Kau dewiku, penghibur malam hampa
Segala perbuatan siang yang sia-sia
Kebosanan abadi jadilah lupa
Dan badan hancur nikmat terasa!

Di matamu api ingin tak puas
Membakar tulang, hingga ke sumsum diperas.
Kuserahkan pada binatang malam hari,
Nafsumu, semakin buas dan menjadi.

Adakah candi pedupaan lebih mulia
Dari kesucian pualam tubuhmu?
Adakah lebih pemurah dari pangkuanmu
Dan panas rahmat dirangkul mulut dosa?

Padamu seluruh setia dan sembah
Sajak penyair dan mimpi indah!
Kelupaan sesaat, terlalu nikmat
Pada siksa ingin semakin melumat.


Analisis Puisi:
Puisi "La Ronde" karya Sitor Situmorang mencerminkan perjalanan yang sensual, penuh keinginan, dan perasaan yang rumit dalam hubungan manusia. Dengan pemilihan kata yang kuat, puisi ini mengeksplorasi tema cinta, nafsu, dan kesenangan, memberikan gambaran proses emosional dalam sebuah pertemuan.

Struktur Puisi: Setiap bait puisi memiliki atmosfer tersendiri. Dengan struktur puisi yang rumit namun tersusun rapi, Sitor Situmorang menghadirkan emosi yang intens, meresap dari bait ke bait.

Analisis Bagian Pertama: Puisi ini mulai dengan gambaran tentang pertemuan malam yang sarat dengan kenangan dan perasaan yang tidak terlupakan. Ada kesan kehilangan dan rindu yang mendalam terhadap keberadaan seseorang di dalam ruang yang sepi.

Analisis Bagian Kedua: Puisi kedua menggambarkan keindahan dan daya tarik dalam tubuh, terutama melalui persepsi tentang bagian tubuh tertentu. Ada eksplorasi sensualitas dan keinginan yang dalam untuk mengetahui tubuh pasangan dengan kehalusan yang memikat.

Analisis Bagian Ketiga: Puisi ketiga memperlihatkan ketakjuban terhadap keindahan tubuh dan nafsu yang memikat. Ada penekanan pada keinginan yang tidak terpuaskan dan kehendak yang kuat untuk menyerahkan diri pada keindahan yang ditemukan dalam momen itu.

Makna dan Simbolisme: Setiap bagian puisi ini menciptakan narasi tentang pertemuan yang sensual, menggambarkan kecantikan dan kehendak yang mendalam dalam hubungan manusia. Simbolisme tentang keinginan, keindahan, dan kesenangan tergambar jelas dalam setiap baris puisi, menunjukkan bahwa setiap pertemuan adalah momen yang sangat mempengaruhi emosi dan spiritualitas manusia.

Puisi "La Ronde" mengeksplorasi unsur-unsur sensualitas, rasa ingin tahu, dan keinginan yang dalam dalam setiap pertemuan manusia. Dengan kata-kata yang padat dan atmosfer yang kuat, Sitor Situmorang menciptakan gambaran yang mendalam tentang hubungan, keinginan, dan sensualitas manusia yang tidak pernah surut dan selalu menarik untuk dijelajahi.

Puisi La Ronde
Puisi: La Ronde
Karya: Sitor Situmorang
© Sepenuhnya. All rights reserved.