Puisi: Berdiri di Tepi Sungai (Karya Linus Suryadi AG)

Puisi "Berdiri di Tepi Sungai" karya Linus Suryadi AG menyampaikan pesan tentang keintiman, keabadian, dan kerapuhan hubungan manusia dalam aliran ...
Berdiri di Tepi Sungai,
Demikian Dekat Hati Kita
Versi Horison (November, 1974)

Berdiri di tepi sungai, demikian dekat hati kita
gemerisik air pada batu, kelap-kelip ikan memanjangkan tepian
dan sebuah pandangan sayup, akan berada dalam jangkauan nian

Berdiri di pinggir sungai, demikian dekat hati kita
kau dan aku yang hibuk, akan bertahan dengan rasa
lebat dan teduh angin dahan-dahan tetumbuhan menyambutnya

Sepertinya geriap pasir pada masanya, sepertinya
penyap air di jurang sana, seakan gelagat kau dan
aku akan terusir karena cuaca

Berdiri di tepi sungai, demikian dekat hati kita
kau dan aku diam, kau dan aku menancapkan salam
jangan juga menerkanya, o, kekasih
muara yang tenggelam.

Yogya, 1971

Berdiri di Pinggir Sungai,
Demikian Dekat Hati Kita
Versi Langit Kelabu (1980)

berdiri di pinggir sungai, demikian dekat hati kita
gemericik air pada batu, kelap-kelip ikan memanjangkan tepian
dan sebuah pandangan sayup, akan berada dalam jangkauan nian

berdiri di pinggir sungai, demikian dekat hati kita
engkau dan aku yang hibuk, akan bertahan dengan rasa
lebat dan teduh angin dahan-dahan tetumbuhan menyambutnya

sepertinya geriap pasir pada masanya, seperti penyap
air di jurang sana, seakan gelagat engkau dan aku
akan terusir karena cuaca

berdiri di pinggir sungai, demikian dekat hati kita
engkau dan aku diam, engkau dan aku menancapkan salam
jangan juga menerkanya, O, Kekasih
muara yang tenggelam

1971

Analisis Puisi:

Puisi "Berdiri di Tepi Sungai" karya Linus Suryadi AG merupakan ungkapan tentang hubungan yang dekat antara dua individu yang berdiri di tepi sungai.

Gambaran Alam: Puisi ini membawa pembaca ke tepi sungai, dengan gambaran yang indah tentang gemerisik air, kelap-kelip ikan, dan angin yang lembut menerpa dahan-dahan pohon di tepi sungai. Gambaran alam ini menciptakan suasana yang tenang dan damai.

Hubungan Manusia dengan Alam: Penyair menggunakan alam sebagai latar belakang untuk menggambarkan kedekatan antara dua individu yang berdiri di tepi sungai. Mereka merasa dekat dengan alam dan saling terhubung melalui pengalaman bersama di tepi sungai.

Simbolisme Sungai: Sungai sering kali dianggap sebagai simbol perjalanan hidup, dengan aliran air yang mengalir seperti waktu yang terus berjalan. Dalam konteks puisi ini, sungai juga bisa menjadi metafora untuk aliran kehidupan dan hubungan antarmanusia.

Keintiman Hubungan: Puisi ini menggambarkan keintiman antara dua individu yang berdiri di tepi sungai. Mereka saling diam, saling memberikan salam, dan merasa dekat secara emosional. Bahkan dengan kemungkinan tantangan dan perubahan yang mungkin terjadi di masa depan, mereka tetap bersama dan teguh.

Kesan Terakhir: Dalam bagian akhir puisi, penyair menyinggung tentang "muara yang tenggelam," yang bisa diartikan sebagai akhir dari sesuatu yang indah dan berharga. Hal ini menambah dimensi dramatis dan reflektif pada puisi, mengajak pembaca untuk merenungkan tentang keabadian dan kerapuhan hubungan manusia.

Puisi "Berdiri di Tepi Sungai" karya Linus Suryadi AG adalah sebuah karya yang menggambarkan kedekatan emosional antara dua individu di tepi sungai. Dengan gambaran alam yang indah dan penggunaan simbolisme yang kuat, puisi ini menyampaikan pesan tentang keintiman, keabadian, dan kerapuhan hubungan manusia dalam aliran kehidupan yang terus berjalan.

Linus Suryadi AG
Puisi: Berdiri di Tepi Sungai
Karya: Linus Suryadi AG

Biodata Linus Suryadi AG:
  • Linus Suryadi AG lahir pada tanggal 3 Maret 1951 di dusun Kadisobo, Sleman, Yogyakarta.
  • Linus Suryadi AG meninggal dunia pada tanggal 30 Juli 1999 (pada usia 48 tahun) di Yogyakarta.
  • AG (Agustinus) adalah nama baptis Linus Suryadi sebagai pemeluk agama Katolik.
© Sepenuhnya. All rights reserved.