Puisi: Doa (Karya Toeti Heraty)

Puisi "Doa" karya Toeti Heraty menyuguhkan penggalan yang mengungkapkan perjalanan, kegagalan, dan kekuatan doa dalam menghadapi tantangan kehidupan.
Doa


Jalanlah dalam terang
jalanlah dengan lapang
jangan terusik oleh sesal
terlambat dilepas oleh
mereka yang tertinggal
tanggalkan relung-relung kenangan
kisah yang setengah ingat
harapan yang setengah dapat
maafkan, bila telah lalai, kita
mendampingi, membisikkan
bekal untuk perjalanan
yang sangat jauh

Jalanlah dalam terang
jalanlah dengan lapang
ke istana mimpi dalam kekal
ketiduran
dengan cita rasa harapan
dengan cinta sempurna
dalam renungan
yang paling dalam

Satu tetes air mata
menutup sejarah
yang tidak terungkap lagi
kedalamannya – penjabarannya
yang terpadu, jadi terurai
yang terikat cerai-berai
yang mantap berserakan
yang tangguh tak dapat lagi
diharapkan

Lupakan saja
tali-temali melekat
yang tidak ikhlas melepas
hanya membiarkan
simpul-simpul semakin menjerat
hiruk-pikuk
huru-hara kehidupan –
semakin sesat dalam lengang
sepi dan hampa
yang belum kentara, belum bermakna
tapi akhirnya
merangkul pergi

Relakan kita-kita ini
yang kurang setia, kurang mesra
kurang peduli mencinta
hanya mampu menata
kenangan semakin indah
menutup sejarah
yang tidak terungkap lagi
yang telah gagal kita rengkuh
telah sampai pada
kelengkapan yang paling utuh
jalanlah dalam terang,
jalanlah dengan lapang,
dalam kelengkapan
tujuan.


Sumber: Nostalgi = Transendensi (1995)

Analisis Puisi:
Puisi "Doa" karya Toeti Heraty menyuguhkan penggalan yang mengungkapkan perjalanan, kegagalan, dan kekuatan doa dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Perjalanan Hidup dan Kegagalan: Puisi ini merangkum perjalanan hidup seseorang yang penuh dengan kenangan, harapan, dan kegagalan. Menyoroti pelbagai fase kehidupan, puisi ini menunjukkan perjalanan manusia dalam memahami kesalahan dan kekurangan yang terjadi.

Pesan Pemaafan dan Kesadaran: Terdapat ungkapan permintaan maaf atas ketidaksengajaan atau kelalaian di masa lalu. Penyair mengajak untuk melepaskan segala sesuatu yang telah berlalu, menunjukkan kesadaran akan kekurangan manusia dan perlunya mengampuni diri sendiri serta orang lain.

Penegasan untuk Melanjutkan: Ada semangat untuk melangkah maju dan menjalani hidup dengan penuh harapan. Dalam berbagai penggalan, puisi menyerukan untuk melupakan kegagalan yang terjadi dan untuk menerima kehidupan dengan lapang dada.

Makna Tersembunyi dalam Kelemahan: Penulis menciptakan ungkapan yang menyiratkan bahwa dalam kelemahan kita bisa menemukan kekuatan baru. Hal ini dilihat dari permintaan untuk melepaskan simpul-simpul masa lalu dan menjalani perjalanan kehidupan dengan terang dan lapang.

Doa sebagai Penutup dan Pembuka: Puisi diakhiri dengan doa, menyoroti kelengkapan manusia dalam tujuan hidup. Seiring dengan kelengkapan ini, puisi mengisyaratkan sebuah kesimpulan bahwa hidup harus diteruskan dalam kejernihan dan keteguhan hati.

Secara keseluruhan, puisi ini memberikan pesan tentang kekuatan doa, pengampunan, dan kesadaran akan kelalaian serta kelemahan manusia. Meskipun mengungkapkan kegagalan, ia juga memberi semangat untuk melanjutkan kehidupan dengan penuh harapan dan kesungguhan.

Puisi Toeti Heraty
Puisi: Doa
Karya: Toeti Heraty

Biodata Toeti Heraty:
  • Toeti Heraty lahir pada tanggal 27 November 1933 di Bandung.
  • Toeti Heraty meninggal dunia pada tanggal 13 Juni 2021 (pada usia 87) di Jakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.