Puisi: Tanah Air (Karya Ali Hasjmy)

Puisi "Tanah Air" karya Ali Hasjmy menggambarkan cinta, setia, dan kesetiaan terhadap Tanah Air serta apresiasi terhadap keindahan dan ...
Tanah Air (1)


Atas hamparan Samudera Hindia
Bertaburan pulau hijau semilau,
Diempasi ombak karang pantainya,
Itulah gerangan Tanah Airku.

Di situ daku dilahirkan Ibu,
Di situ tertumpah darah ke bumi,
Di situ daku menanti maut,
Di situ daku nanti berkubur.

Putuslah janji dalam hatiku,
Akan berjihad selama hayat
Untuk membela tanah tercinta,
tempat diri berutang budi

terikrar sudah sumpah setia,
Akan berbakti sampaikan mati,
Buat mengangkat tanah ulayat,
Ke puncak menara bahagia raya.


Tanah Air (2)

Di mana sawah membujur luas,
Serta ladang terbentang panjang,
Tempat petani menanam padi,
Indonesia Tanah Airku.

Dimana laut apas terpagar,
Serta danau berair tenang,
tempat nelayan mengail ikan,
Indonesia Tanah Airku.

Di mana luasnya rimba belantara,
Serta hutan hijau berdandan,
tempat peladang menebang kayu,
Indonesia Tanah Airku.


Sumber: Dewan Sajak (1938)

Analisis Puisi:
Puisi "Tanah Air" karya Ali Hasjmy adalah sebuah ungkapan cinta dan kesetiaan terhadap Tanah Air Indonesia. Puisi ini merangkum rasa cinta yang mendalam terhadap Indonesia sebagai tempat kelahiran dan tempat di mana penyair merasa terikat oleh sejarah dan budaya.

Ungkapan Cinta Terhadap Tanah Air: Tema utama puisi ini adalah cinta yang mendalam terhadap Tanah Air. Penyair mengekspresikan rasa cinta, setia, dan kesetiaan kepada Indonesia sebagai tempat kelahirannya. Puisi ini merayakan keindahan alam Indonesia, seperti samudera, pulau, sawah, dan hutan.

Identitas dan Sejarah: Puisi ini juga menggarisbawahi pentingnya Tanah Air sebagai tempat penyair lahir dan tempat darahnya tertumpah. Ini menciptakan ikatan yang kuat antara individu dan Tanah Airnya, menegaskan pentingnya identitas dan sejarah dalam membentuk hubungan dengan Tanah Air.

Kebesaran Alam: Penyair menjelaskan keindahan alam Indonesia dengan menyebutkan samudera, pulau-pulau hijau, sawah, dan hutan. Ini adalah penggambaran visual tentang keindahan alam yang melimpah di Indonesia. Alam yang subur dan beragam adalah aset yang memperkaya Tanah Air.

Komitmen untuk Berkorban: Puisi ini juga mencerminkan komitmen untuk berjuang dan berkorban demi Tanah Air. Penyair menyatakan tekadnya untuk berbakti kepada Tanah Air hingga akhir hayatnya. Ini mencerminkan semangat patriotisme dan keinginan untuk menjaga dan memajukan Tanah Air.

Beragam Aspek Tanah Air: Penyair merinci berbagai aspek Tanah Air, termasuk pertanian, perikanan, dan hutan. Ini adalah pengakuan atas kekayaan alam dan budaya yang dimiliki Indonesia serta peran beragam masyarakat dalam menjaganya.

Puisi "Tanah Air" adalah pujian yang indah kepada Indonesia, menggambarkan cinta, setia, dan kesetiaan terhadap Tanah Air serta apresiasi terhadap keindahan dan kekayaan alamnya. Puisi ini juga mengingatkan pembaca akan pentingnya menjaga dan membela Tanah Air yang indah ini.

Ali Hasjmy
Puisi: Tanah Air
Karya: Ali Hasjmy

Biodata Ali Hasjmy:
  • Prof. Ali Hasjmy lahir di Lampaseh, Aceh Besar dengan nama lengkap Muhammad Ali Hasyim pada tanggal 28 Maret 1914.
  • Ali Hasjmy meninggal dunia di Banda Aceh, pada tanggal 18 Januari 1998.
  • Dalam dunia sastra, Ali Hasjmy pernah menggunakan beberapa nama pena, antara lain Al Hariry, Aria Hadiningsun dan Asmara Hakiki.
© Sepenuhnya. All rights reserved.