Puisi: Akar Ginseng Pulau Jeju (Karya Arif Bagus Prasetyo)

Puisi: Akar Ginseng Pulau Jeju Karya: Arif Bagus Prasetyo
Akar Ginseng Pulau Jeju


Sarang Teoul

Di seberang pondok hutan terbentang sungai. Lusuh dan temaram.
Pejalan-tidur sepanjang musim yang terhuyung menyimpan malam.

Terjangkar sayu di bibir sungai, geladak memar.
Udara kecut berselimut aroma solar.

Tungku unggun yang melingkar. Altar jelaga pemanggangan.
Puing-puing api neraka yang dipadamkan.

Sepanjang malam sungai mendengar desah nafas hantu hutan.
Lenguh rerimbunan bambu dari bekas lahan-lahan pembantaian.

Dan terbayang raut pucat di balik lentera merah menyala.
Jejak darah yang memanjang ke haribaan Gunung Halla.

Sungai tahu, bahkan yang mati tak ingin tidur tidurnya batu.
Tak ada yang terpejam pejamnya pulau terendam abu.

Ke Gyorae, gerimis rabun yang terbungkam telah kembali.
Mengendus humus musim gugur dengan perih tak terperi.


2006

Puisi: Akar Ginseng Pulau Jeju
Puisi: Akar Ginseng Pulau Jeju
Karya: Arif Bagus Prasetyo
© Sepenuhnya. All rights reserved.