Puisi: Darah di Palestina (Karya Akhmad Taufiq)

Puisi "Darah di Palestina" karya Akhmad Taufiq menggambarkan penderitaan dan kekerasan yang terjadi di Palestina, khususnya di wilayah Gaza dan ...
Darah di Palestina


Kulihat darah sepanjang sejarah
di tanah Palestina
entah atas nama apa
atas nama Tuhankah?
ah, tidak, -
Tuhan tak pernah seru tumpahkan darah…

entah atas nama apa
atas nama keangkuhankah
ya, atas nama keangkuhan
jiwa-jiwa manusia kerdil dan lelah

kulihat darah di hamparan sajadah
anak-anak Palestina, ...
yang terkulai dalam dekap
istirah bumi yang memerah

Gaza dan Rafah menjadi lahan amarah
Gaza dan Rafah menjadi saksi
ibu dan anak-anak Palestina
memuntah darah

Tuhan, -
anakanak kecil yang mestinya bergelut senda
kini sibuk berbaring dan menyeka darah

Tuhan, -
anak-anak yang mestinya bernyanyi dan
beristirah
kini sibuk berlari di lorong-lorong Rafah

Tuhan, -
ribuan anak-anak Palestina menggigil dingin
menangisi kehidupan
ribuan tentara Israel bersorak sorai
merayakan kematian

Tuhan, -
atas nama apakah gerangan?
inilah - katanya - tanah yang dijanjikan
tanah para nabi mengistirahkan diri
pada yang Ilahi

bukan tanah orang yang meng-klaim diri
anak para nabi yang suka menyanjung diri

itulah tanah, -
tempat anakanak Palestina bernyanyi dalam
tarian Ilahi
Itulah tanah, -
tempat anakanak palestina bersimpuh dan
menyatukan diri

Tuhan, -
Selamatkan mereka ini!!!


Jember, 4 Pebruari 2009

Analisis Puisi:
Puisi "Darah di Palestina" karya Akhmad Taufiq adalah karya sastra yang menggambarkan penderitaan dan kekerasan yang terjadi di Palestina, khususnya di wilayah Gaza dan Rafah, yang sering kali menjadi pusat konflik Israel-Palestina. Puisi ini mengungkapkan rasa keprihatinan dan keprihatinan terhadap nasib anak-anak Palestina yang terlibat dalam konflik ini.

Tema Sentral: Tema utama dalam puisi ini adalah konflik Israel-Palestina dan penderitaan yang dihadapi oleh rakyat Palestina, khususnya anak-anak. Puisi ini menggambarkan kekerasan dan penderitaan yang terjadi di tanah Palestina dan menyuarakan keprihatinan atas nasib anak-anak yang terlibat dalam konflik ini.

Gambaran Darah: Puisi ini memulai dengan gambaran darah yang mengalir sepanjang sejarah di Palestina. Darah digunakan sebagai metafora untuk menggambarkan penderitaan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Penulis merenungkan atas nama apa darah ini telah tertumpah dan mencari jawaban tentang alasan di balik kekerasan ini.

Upaya Pemahaman: Penulis mencoba memahami latar belakang konflik dan mencari jawaban atas pertanyaan apakah ini terjadi atas nama Tuhan atau atas nama keangkuhan manusia. Hal ini menciptakan pertanyaan tentang alasan di balik kekerasan ini, apakah itu agama, politik, atau kekuasaan.

Kritik terhadap Klaim Tanah: Puisi ini juga mengkritik klaim tanah yang sering kali menjadi akar dari konflik tersebut. Penulis menegaskan bahwa tanah ini harus menjadi tempat persatuan, keagamaan, dan kemanusiaan daripada klaim pribadi atau klaim negara.

Penderitaan Anak-Anak Palestina: Puisi ini menciptakan gambaran tentang anak-anak Palestina yang menjadi korban konflik. Mereka digambarkan terluka, terbunuh, atau menggigil dalam ketakutan. Penulis menyuarakan keprihatinan atas nasib anak-anak yang harus menghadapi situasi ini.

Permohonan untuk Keselamatan: Puisi ini mengakhiri dengan permohonan kepada Tuhan untuk menyelamatkan anak-anak Palestina dari penderitaan ini. Ini menciptakan nuansa doa dan keinginan untuk perdamaian dan perlindungan bagi rakyat Palestina.

Puisi "Darah di Palestina" adalah ekspresi perasaan yang mendalam dan keprihatinan terhadap situasi di Palestina. Ini menggambarkan konflik yang berlarut-larut dan mempertanyakan alasan di balik kekerasan tersebut sambil menyuarakan harapan akan perdamaian dan perlindungan bagi anak-anak yang menjadi korban.

Puisi
Puisi: Darah di Palestina
Karya: Akhmad Taufiq
© Sepenuhnya. All rights reserved.