Di Laut Mutun Maut tak Datang
mandi di air bergaram
pasir-pasir menggunung
aku mencecap asinmu, laut
dan kakiku terinjak bulubabi
"beri cuka," jerit telapakku
lalu lari ke warung
membayar sebotol kecil aircuka
"pergilah kau duri, pergilah," pinta telapakku
sebab ia tak ingin duri babi laut menjalar
dan mengirim maut ke tubuh tuannya
"jika tuanku tamat, aku pun akan ikut mati," desis telapak kakiku
padaku:
aku tersenyum miris sambil membayangkan
maut tak jadi datang.
Mutun, 13/05/2010
Puisi: Di Laut Mutun Maut tak Datang
Karya: Isbedy Stiawan ZS