Peristiwa Semalam
rumah ini hampir saja sepi kedua kali
malam larut saat kau benar-benar kalut
cuaca gerah menghantar amarah:
dendam yang makin didulang
lalu segala terbang tapi tak sampai redam amarah
setelah lelah beradu
memainkan buah dadu
lalu bercumbu
di bawah malam yang terus berpacu
dalam kelam ruang
"inilah cumbu terakhir," bisikmu
"dan kelam yang panjang," katanya
sebab kemudian kau dan dia bertemu lagi
di ruang lain
sebagai orang-orang baru lahir
anak yang terus menangis
07/10/2009: Jam 13.09
Puisi: Peristiwa Semalam
Karya: Isbedy Stiawan ZS