Puisi: Lajur Leluhur (Karya A. Muttaqin)

Puisi: Lajur Leluhur Karya: A. Muttaqin
Lajur Leluhur


Wotan
Tarekat para pencinta padi meniti tongkat Sunan Kali.
Saban pagi, mereka menuntun sapi ke barat, ke rumpun lebat
Di mana bukit Surowiti tampak hijau, hijau keramat
Sehijau telaga di timur sawah yang teguh mengaliri denyut padi
Dan membasuh debu dan debul sore hari.

Surowiti
Bukit kapur sedingin kain si mati.
Gua mawar berselimut kelelawar. Demit dan begejil berjubah putih
Tidak. Tidak. Jubah mereka hanya menggigil
Di sisi sebongkah batu sungil di mana makam, kitab, tongkat
Dan suluk Sunan Kali tetap teguh dipeluk kawanan kalong,
Pawang, petapa sungsang dan para petani tenang.

Gesing
Hutan jati serumbuk diri.
Kebuh tebu dan jagung setinggi mimpi. Selirit kali merebakkan
Banger bangkai, di mana kepala kepala pernah bergelundungan
Dan terus bergelundungan tanpa tuan.
Tidak. Tidak. Itu bukan bangkai. Itu badeg, weleg, kepala buntung
Yang gentayangan di gigir sungai,
Piaraan Kiai Gesing – murid Sunan Kali – yang lenyap
Bersama pembantaian hama jagung, ulat tebu
Dan gerumpung jati.


2014

Puisi: Lajur Leluhur
Puisi: Lajur Leluhur
Karya: A. Muttaqin
© Sepenuhnya. All rights reserved.