Puisi: Pengaduan Jalak (Karya A. Muttaqin) Pengaduan Jalak Burung zindik berbisik kepada jangkrik: Jangan berisik, besok kau bakal diuntal cendet cedal yang terpental dari alas …
Puisi: Silsilah (Karya A. Muttaqin) Silsilah Kulahirkan kau lewat kupingku, supaya farjiku tetap merah dan rahasiaku terjaga. Cukup kau tahu, kupingku mawar koyak, mawar bengkak da…
Puisi: Tukang Sulap (Karya A. Muttaqin) Tukang Sulap Kubuka topi keramat seperti membuka pagi dari jerap mimpi. Kurahasiakan mawar, telur, roti, dan korek api. Juga …
Puisi: Metamorfosis (Karya A. Muttaqin) Metamorfosis Pada mulanya adalah bunga: sekuntum doa yang menggigil di bibir senja. Pada mulanya adalah bunga: kelopak mata yang mekar …
Puisi: Selamat Tinggal (Karya A. Muttaqin) Selamat Tinggal Kuletakkan kepalaku sejajar dua dengkulmu Kau mengangkangi wajahku seperti penyanyi dangdut aku menyesap semua …
Puisi: Dolano (Karya A. Muttaqin) Dolano –untuk Abban A Dawann Kuntul kayu, bawa aku ke bumi lain. di bumi ini, burung-burung begitu berat. Tak bisa menerbangkan aku…
Puisi: Bermain Bola (Karya A. Muttaqin) Bermain Bola Sejak Forrest Gump mengenal Gendon siswa asal Jawa di sekolah itu ia tahu bedanya suling dan harmonika. Dari Gendon …
Puisi: Lanturan tentang Hutan (Karya A. Muttaqin) Sepuluh Lanturan tentang Hutan I Malam adalah telur yang menetas, dan aku ingin kau tak menetaskanku. Begitu berwarni perangai …
Puisi: Seperti Pelajaran Biologi yang Sering Indah (Karya A. Muttaqin) Seperti Pelajaran Biologi Yang Sering Indah Dan Terbata-bata Seperti itu, aku bertemu lelaki mandul yang suka menanam bunga. Di ke…
Puisi: Raminthen (Karya A. Muttaqin) Raminthen Kelak kau akan menangis mengingat ambin licin di hotel kecil di kota sultan tengil ketika padaku kau dongengkan r…