Pasir Terukir
Siapa suka mengukir pasir,
akan sampailah ia ke pinggir:
tempat dimana burung-burung
tak (lagi) takut terkurung,
dan perahu pemburu
tersangkut
di puncak kabut:
mungkin itu rumah senja,
mungkin sarang bianglala,
tapi apa bedanya?
Seorang tualang
bukan juru peta,
dan kitab angin yang dikhatamnya,
adalah rangkaian cinta
dari codot-codot yang terus setia,
tanpa rumah.
2008
Puisi: Pasir Terukir
Karya: A. Muttaqin