Puisi: Situs Candi Gunung Kawi (Karya Wayan Jengki Sunarta)

Puisi: Situs Candi Gunung Kawi Karya: Wayan Jengki Sunarta
Situs Candi Gunung Kawi


Bayangan candi:
wujud masa silam yang meleleh
ke dalam genang kenangan seorang bocah gembala
Penggalan kepala patung terjatuh
Menilik senja
Menebar pesona wangi yang aneh
Menjalar dalam alir nadiku
Sungguh terasa sunyi
Menelusuri jalan setapak berliku,
setapak masa silam
yang meranggaskan aku ke bumi
beribu ribu kali
Seperti penggalan kepala patung itu,
menjelma Brahmana, Ksatria, Waisya,
Sudra, bahkan Paria. Kulakoni semua itu
Hingga tiba pada sebuah telaga,
aliran tiga mata air dewa
ke situ Kau tuntun aku
bagai keledai dungu
Membasuh wajah, tangan, kaki. Melebur jiwa
dalam wangi bunga, harum dupa, hening tirta
Hingga mite Mayadenawa, dewa dewi, bianglala
menguap bersama gemerincing uang kepeng dan
taburan dolar para peziarah
Sungguh terasa sunyi
Sendiri menciumi wangi tubuhmu, Batu Padas
Pahatan purba yang bangkitkan sayup sayup kenangan
Nelangsa doa:
aku asing di mataMu
Kau asing di mataku
Namun selalu kita saling belit
Serupa sepasang Naga kasmaran
Tunggal
Hening

Di antara gurat dan retak candi
Bayang bayang tubuhMu meleleh
Di sebuah jalan setapak
Menjelma embun
Memisahkan dunia gaib kita
Satu hal yang mutlak:
Aku terperangkap dalam ruang dalam waktu
karena karma
karena punarbhawa
Tak paham kapan awal kapan akhir letih ini
Tapi yakin,
kerinduan kepada Ibu,
mula denyut waktu
Lebih suci dari beribu sajen beribu upacara
yang menuntaskan wujudmu,
O, candi candi tua
Arca arca dewa
Semua meleleh bagai cairan darah tabuh rah
Meleleh ke palung paling kasih
dari hidupku.


1997

Sumber: Impian Usai (2007)

Wayan Jengki Sunarta
Puisi: Situs Candi Gunung Kawi
Karya: Wayan Jengki Sunarta

Biodata Wayan Jengki Sunarta:
  • Wayan Jengki Sunarta lahir pada tanggal 22 Juni 1975 di Denpasar, Bali, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.