Sumber: Migrasi Para Kampret (1993)
Analisis Puisi:
Puisi ini adalah karya yang unik dan menarik yang menggambarkan percakapan seekor kampret dengan dirinya sendiri di Puncak Monumen Nasional di Jakarta. Dengan mempergunakan seekor kampret sebagai metafora, puisi ini menghadirkan pemikiran yang dalam terkait dengan perlawanan, migrasi, dan persoalan lingkungan yang diungkapkan melalui suatu narasi alegoris.
Metafora Seekor Kampret: Kampret dalam puisi ini menjadi simbol yang menggambarkan kelompok atau entitas yang kecil dan mungkin diabaikan. Pemilihan kampret sebagai protagonis dalam puisi ini mungkin merupakan refleksi dari kelompok-kelompok yang tidak memiliki kekuatan atau suara yang cukup kuat dalam tata kehidupan sosial.
Penolakan terhadap Kekuatan Eksternal: Puisi ini mengekspresikan ketidaktertarikan seekor kampret pada konsep Tuhan atau setan, menyoroti ketidakpedulian terhadap elemen spiritual dan lebih menekankan pada kekuatan alam. Ada penolakan terhadap pemisahan konsep kebaikan dan kejahatan, serta penekanan pada kekuatan netral energi yang bisa dimanfaatkan manusia.
Migrasi dan Perlawanan: Puisi ini menyoroti konsep migrasi sebagai cara untuk menghadapi perubahan lingkungan dan perlakuan manusia terhadap ekosistem. Gagasan tentang meninggalkan tempat yang rusak dan berpindah ke tempat lain yang lebih asri adalah sebuah tindakan revolusioner yang dianggap sebagai solusi terhadap penindasan yang dialami.
Kritik Sosial dan Lingkungan: Melalui kisah kampret, puisi ini menyoroti perlakuan manusia terhadap lingkungan dan makhluk lain, yang seringkali menyebabkan kerusakan dan perubahan yang signifikan. Puisi ini mengekspresikan kegelisahan dan kebingungan akan perlakuan manusia terhadap lingkungan alam.
Akhir Puisi: Pada akhir puisi, sang pimpinan kampret meminta warga kampret untuk berhenti menyebar teror, menunjukkan bahwa teror yang disebabkan oleh ketidakpuasan dan reaksi terhadap perlakuan manusia terhadap alam sejatinya tidaklah solusi yang benar.
Puisi "Seekor Kampret Bicara dengan Dirinya Sendiri" adalah sebuah penggambaran alegoris yang kuat mengenai kondisi sosial dan lingkungan. Melalui metafora seekor kampret, puisi ini menyampaikan pesan-pesan kritis terkait perlakuan manusia terhadap lingkungan, penolakan pada pemisahan kebaikan dan kejahatan, serta penekanan pada perlawanan dan migrasi sebagai solusi atas ketidakadilan dan kerusakan yang terjadi. Itu semua disampaikan dalam gaya yang gelap, unik, dan sangat kuat dalam memprovokasi pemikiran pembaca.
Karya: F. Rahardi
Biodata F. Rahardi:
- F. Rahardi (Floribertus Rahardi) lahir pada tanggal 10 Juni 1950 di Ambarawa, Jawa Tengah.