Puisi: Di Saat Hujan (Karya Nanang Suryadi)

Puisi "Di Saat Hujan" karya Nanang Suryadi menggambarkan kompleksitas emosi manusia dalam suasana yang penuh dengan keindahan alam.
Di Saat Hujan
: kunthi hastorini

dedaun yang digugurkan angin berserak di halaman yang basah oleh hujan gerimis seharian tak henti menyapaku seperti juga kubaca gerimis dari matamu yang selalu menyimpan gemawan embun rindu tak henti mencurah dalam desau angin musim-musim di mana engkau menanti menanti dan menanti hingga saat disurat laksana janji laksana harapmu lunaskan segala angan mimpi yang ditulis dengan darah dalam hatimu dalam hatiku kekasihku.

Analisis Puisi:

Puisi "Di Saat Hujan" karya Nanang Suryadi adalah sebuah penggambaran indah tentang perasaan kehilangan dan rindu yang melanda di tengah suasana hujan. Dengan menggunakan gambaran alam dan perasaan manusia, puisi ini membangkitkan nuansa kesedihan dan kerinduan yang mendalam.

Gambaran Alam sebagai Cerminan Perasaan: Puisi ini menggambarkan dedaunan yang berhamburan di halaman yang basah oleh hujan gerimis, menciptakan gambaran alam yang tenang dan sedih. Dedaunan yang digugurkan oleh angin menggambarkan kehancuran dan perubahan yang tidak terhindarkan, sejalan dengan perasaan kehilangan dan kesedihan yang dirasakan dalam puisi.

Personifikasi Alam: Dalam puisi ini, hujan dan angin di personifikasi sebagai simbol-simbol perasaan. Hujan gerimis yang tak henti-hentinya menyapaku menggambarkan air mata yang tak berhenti mengalir, sedangkan desau angin mencerminkan kerinduan yang terus-menerus dirasakan.

Gambaran Rindu dan Menanti: Puisi ini menciptakan suasana menanti yang tegang dan penuh harapan. Matamu yang menyimpan gemawan embun rindu mencerminkan kerinduan yang tak terucapkan, sementara menunggu dan menanti hingga saat surat janji lunas menggambarkan harapan yang terus menerus dipupuk.

Bahasa Romantis: Dengan menggambarkan segala angan mimpi yang ditulis dengan darah dalam hati, puisi ini menggunakan bahasa yang penuh dengan romantisme dan keindahan. Bahasa yang digunakan mengundang pembaca untuk merasakan kedalaman perasaan yang terkandung dalam setiap kata.

Kehadiran Kekasih: Meskipun tidak disebutkan secara langsung, kekasih hadir secara implisit dalam puisi ini. Kerinduan dan kehilangan yang dirasakan oleh pembicara mencerminkan perasaan yang dialami ketika berpisah dengan kekasih.

Secara keseluruhan, puisi "Di Saat Hujan" adalah sebuah puisi yang menggambarkan dengan indah perasaan kehilangan, rindu, dan harapan. Dengan menggunakan gambaran alam dan bahasa yang romantis, puisi ini berhasil menggambarkan kompleksitas emosi manusia dalam suasana yang penuh dengan keindahan alam.

Puisi
Puisi: Di Saat Hujan
Karya: Nanang Suryadi
© Sepenuhnya. All rights reserved.