Memandang Senja
siapa berangkat ke dalam sunyi, saat senja, menghitung harap
langit warna menyala, di batas segala ucap, titipkan salam
adakah lagi sebuah impian, menjenguk hati kita yang pedih,
ibu memintal airmata, menjadi selendang, melambai-lambai
sepanjang usia umat manusia?
demikianlah, kita merindu, saat berjumpa saat kembali
tapi ingatan kita tinggal sepercik, cahaya lindap mengerjap
lenyap, pada gelap hilap
pada siapa akan ditunjuk kutuk?
demikianlah, kita mencari jawab pada tatap
seperti ratap
menatap langit penuh harap
setiap senja, setiap senja
Puisi: Memandang Senja
Karya: Nanang Suryadi