Sajak tentang Citra Sebuah Kota
gemerincing genta pahimu, kota
tak lagi menambatkan sukma pada masa-masa tanpa nama
selain cerita tentang budaya yang baur dalam bisnis
dan rintih tentangmu yang mulai kehilangan citra
malam-malam sepanjang jalanmu
sepi tanpa Umbu Landu Paranggi
tapi ramai oleh celoteh dara-dara kenes pejalan kaki
pernah ku bayangkan di setiap mana ku temukan kerabatku
nyatanya aku harus menjelajah kampung
sebelum saling berpagut dalam inspirasi
dan mengejar cerita malam bersama kepak kelelawar.
Jakarta, 1980
Puisi: Sajak tentang Citra Sebuah Kota
Karya: Diah Hadaning