Revitalisasi Sebuah Kutukan
Sebuah istana dunia
yang telah membuat garisnya sendiri
pada hitungan tiga kobaran agni
di Sanur-nya Bali
adakah kutukan bangkit
setelah luka membantu
sekian windu
di palung jiwa anak sang empu.
Purnama-purnama telah tenggelam
di hitungan busur malam
masih kukenang
di Sanur sebuah jiwa mengenang
Bali-ku hilang
dalam tarian ganggang
tersisa dalam sekeping kulit kerang pecah
tinggalkan sentuhan darah
di pesisir siang-siang.
Sebuah kutukan lewat
di mega dan langkah penat
saat penjor-penjor diam kalu
saat seorang anak manusia
tusukkan perang kata
di dada pejalan sederhana
setiba di Bali kali pertama.
Sanur, 1998
Puisi: Revitalisasi Sebuah Kutukan
Karya: Diah Hadaning