Analisis Puisi:
Puisi "Kolam di Pekarangan" menggambarkan narasi dalam tiga bagian yang menghubungkan beberapa elemen, seperti daun membusuk di kolam, ikan, dan air sebagai sebuah metafora yang meluas. Puisi ini mengajak pembaca untuk melihat keindahan dan kompleksitas kehidupan melalui gambaran sebuah kolam di pekarangan, yang mengandung refleksi tentang keberadaan, transformasi, dan relasi di antara elemen-elemen tersebut.
Kolam di Pekarangan (1): Penyair membuka puisi dengan gambaran tentang daun-daun yang membusuk di kolam, merujuk pada keinginan daun untuk merindukan ranting pohon jeruk yang dulunya membawanya. Ada elemen sentimentalitas dan keinginan untuk mempertahankan atau kembali kepada asal-usul, yang menyiratkan kerinduan akan keberadaan sebelumnya.
Kolam di Pekarangan (2): Bagian ini menggambarkan pandangan dari sudut pandang ikan di kolam, menceritakan bagaimana ikan menyadari dan menerima segala hal yang terjadi di dalam kolam sebagai bagian tak terpisahkan dari keberadaannya. Ikan melihat kolam sebagai dunianya sendiri, menerima apa pun yang jatuh ke dalamnya tanpa keberatan, bahkan saat daun-daun membusuk dan menjadi bagian dari lingkungan kolam yang berubah.
Kolam di Pekarangan (3): Bagian terakhir melanjutkan narasi tentang air sebagai jendela yang menunggu matahari dan lumut, menggambarkan air sebagai bagian dari sebuah alam semesta yang tak terbatas. Terdapat rasa keterikatan terhadap alam sekitar, serta kesadaran akan sifat alami yang memungkinkan transisi, seperti daun yang membusuk, lumut yang tumbuh, dan siklus kehidupan yang berlangsung di dalam kolam.
Puisi "Kolam di Pekarangan" menghadirkan gambaran kehidupan dalam sebuah kolam yang penuh dengan transformasi, transisi, dan keterikatan antara elemen-elemen yang terlibat. Sapardi Djoko Damono menggunakan imaji dan metafora yang kaya, memberikan gambaran tentang keterikatan diri dalam alam semesta yang terus berubah, menerima setiap perubahan sebagai bagian tak terpisahkan dari keberadaan.
Karya: Sapardi Djoko Damono
Biodata Sapardi Djoko Damono:
- Sapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Tengah.
- Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020.