Puisi: Setitik Keringat (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Setitik Keringat" karya Diah Hadaning menghadirkan gambaran simbolis tentang keringat sebagai metafora dari perjalanan hidup dan pencarian ...
Setitik Keringat

Setitik keringat
tetes dari sendi umurku
mengusung garam yang selama ini telah bikin kehidupan
kelewat asin
mencari saudara-saudaranya
di lautan
aku tak ingin tahu
apa yang mereka bicarakan
barangkali saja
mereka membasuh
rembulan dan matahari.

Februari, 2003

Analisis Puisi:

Puisi "Setitik Keringat" karya Diah Hadaning adalah sebuah karya yang menghadirkan gambaran simbolis tentang keringat sebagai metafora dari perjalanan hidup dan pencarian akan makna yang lebih dalam. Melalui penggunaan bahasa yang sederhana namun puitis, penyair menggambarkan perenungan akan eksistensi dan hubungan dengan alam semesta.

Simbolisme Keringat: Keringat dalam puisi ini dijadikan simbol dari usaha dan perjuangan dalam hidup. Setiap tetes keringat mengandung makna yang mendalam, menggambarkan perjalanan panjang yang telah dilalui dalam menjalani kehidupan.

Representasi Usia dan Pengalaman: Tetes keringat yang berasal dari sendi umur mencerminkan pengalaman hidup yang telah terkumpul sepanjang masa. Usia yang terus bertambah dihubungkan dengan keringat, menunjukkan bahwa setiap pengalaman telah meninggalkan jejak yang berharga dalam perjalanan hidup.

Pencarian Makna: Penyair menyiratkan tentang pencarian makna yang lebih dalam dalam kehidupan. Ketika keringat mencari saudara-saudaranya di lautan, itu bisa diartikan sebagai perjalanan rohani untuk mencari pemahaman dan kedamaian batin.

Hubungan dengan Alam Semesta: Dalam puisi ini, alam semesta diwakili oleh lautan, rembulan, dan matahari. Penyair menunjukkan adanya keterhubungan antara manusia dengan alam semesta, di mana setiap tetes keringat menjadi bagian dari proses yang lebih besar dalam harmoni alam.

Makna Kehidupan: Secara keseluruhan, "Puisi Setitik Keringat" adalah sebuah perenungan tentang kehidupan, pengalaman, dan pencarian akan makna yang lebih dalam. Diah Hadaning mengajak pembaca untuk merenung tentang perjalanan hidup, hubungan dengan alam semesta, dan pentingnya memahami nilai-nilai yang sejati dalam kehidupan.

Melalui bahasa yang sederhana namun menggugah, Diah Hadaning berhasil menciptakan sebuah puisi yang mengajak pembaca untuk merenung tentang eksistensi, pengalaman hidup, dan hubungan dengan alam semesta. Puisi "Setitik Keringat" menjadi sebuah refleksi yang mendalam tentang makna kehidupan dan perjalanan rohani setiap individu.

"Puisi: Setitik Keringat (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Setitik Keringat
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.