Puisi: Kelinci (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Kelinci" karya Taufiq Ismail menggambarkan keindahan dalam hubungan manusia dan hewan peliharaan. Penyair dengan lembut mengekspresikan ...
Kelinci


Kelinci, kelinci, bulumu putih bersih sekali
Kamu melompat lincah ke sana dan ke sini
Kelinci, kelinci, matamu itu lucu sekali
Mengerdip-ngerdip sehingga saya jadi gemas sendiri

Kelinciku, kelinciku, aku sayang betul padamu
Aku pelihara kamu di kandang peti yang bersih
Aku beri kamu rumput dan jagung kegemaranmu
Tentu tak lupa pula air minum yang jernih

Senang betul hati saya melihat kamu makan lahap begitu
Habiskanlah makananmu supaya kita bisa main bersama-sama
Senang betul hati saya melihat ekormu yang mungil itu
Dan telingamu panjang, bergerak-gerak ke belakang dan ke muka

Lompat-lompat ke sana
Lompat-lompat ke sini

Hai adik, jangan ditarik pantatnya begitu kalau memangku
Tangan kiri memangku dan tangan kanan di tengkuknya
Begitu caranya supaya dia sehat selalu
Dan kita bisa main-main dengan gembira

Lompat-lompat ke sana
Lompat-lompat ke sini

Kelinciku, kelinciku, aku sayang betul padamu
Aku pelihara kamu di kandang peti yang bersih
Aku beri kamu dedak dan ubi kegemaranmu
Tentu tak lupa pula air minum yang jernih.



Sumber: Kenalkan, Saya Hewan (1976)

Analisis Puisi:
Puisi "Kelinci" karya Taufiq Ismail adalah sebuah sajak yang menyajikan sebuah gambaran yang lembut dan penuh kasih tentang seorang penyair yang merawat seekor kelinci sebagai hewan peliharaan. Puisi ini menggambarkan hubungan akrab antara penyair dan hewan kesayangannya serta mengekspresikan perasaan penyayangannya yang mendalam.

Gambaran Kelinci yang Lembut: Puisi ini membuka dengan gambaran yang jelas tentang kelinci. Bulu kelinci digambarkan sebagai putih dan sangat bersih, menciptakan citra yang indah dan menarik. Puisi ini mencoba mengekspresikan karakteristik fisik kelinci yang memikat.

Ekspresi Kasih Sayang: Penyair dengan tulus menyatakan kasih sayangnya terhadap kelinci. Kata-kata "sayang" dan "gemas" digunakan untuk merinci betapa ia peduli dan mencintai hewan peliharannya. Hubungan antara manusia dan hewan peliharaan sering kali diwarnai dengan perasaan cinta dan kasih sayang, dan ini tercermin dalam puisi ini.

Perawatan yang Penuh Perhatian: Penyair merincikan bagaimana ia merawat kelinci dengan baik. Kelinci diberi makanan yang sesuai dengan kegemarannya seperti rumput, jagung, dan dedak, dan diberi akses ke air minum yang jernih. Ini mencerminkan perhatian dan tanggung jawabnya sebagai pemilik hewan peliharaan.

Gambaran Perilaku Kelinci: Puisi ini menggambarkan kelinci sebagai hewan yang lucu dan lincah. Mata kelinci yang "lucu sekali" dan gerakan tubuhnya yang aktif menciptakan gambaran tentang kelinci yang hidup dan bersemangat. Penyair mengamati dengan cermat kelakuan kelinci, termasuk gerakan ekornya yang "mungil" dan telinganya yang panjang.

Interaksi Antara Manusia dan Hewan: Puisi ini menggambarkan interaksi yang hangat antara penyair dan kelinci. Penyair memberikan instruksi tentang cara memegang kelinci agar tetap sehat dan bahagia, menunjukkan kualitas kepemilikan hewan yang bertanggung jawab.

Refrain "Lompat-lompat": Frasa "Lompat-lompat ke sana, Lompat-lompat ke sini" digunakan sebagai sebuah refrein yang memberikan ritme dan dinamika pada puisi. Ini menciptakan gambaran gerakan lincah kelinci, sekaligus menyoroti sifat aktif dan penuh semangat dari hewan tersebut.

Puisi "Kelinci" adalah contoh puisi yang menggambarkan keindahan dalam hubungan manusia dan hewan peliharaan. Penyair dengan lembut mengekspresikan perasaan kasih sayang dan tanggung jawabnya sebagai pemilik kelinci, menciptakan sebuah gambaran yang penuh warna-warni tentang hubungan ini.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Kelinci
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.