Puisi: Ada Sebuah Ketakutan (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Ada Sebuah Ketakutan" karya Diah Hadaning menyoroti pentingnya tetap setia pada akar budaya dan nilai-nilai lokal di tengah arus modernisasi ..
Ada Sebuah Ketakutan

Di sebuah pedalaman terdengar doa sederhana
ibu bumi bapa angkasa jagalah kami jua
aki pakukuhan nyai pakukuhan
berikan tambah kekuatan
aki rejasari nyai rejasari
berikan pengayoman
dan tiada lain semua tadi karena kehendak Allah jua .

Hari ini semilir angin menghantar badai
hari ini nyanyi ombak menjadi gemuruh laut
hari ini hijau hutan-hutan tak lagi
tempat burung pulang bersarang
hari ini sawah-sawah tak lagi
tampak menggoda pipit 'tuk singgah
bukan kami tak melihat cahaya gemerlap jauh di kota
atau tak mendengar mesin-mesin besar melagukan
derap kerja membangun segala tercinta di negeri ini
bukan karena berpaling wajah
sebelum menyatu pada debu-debu tanah kelahiran
tapi kami yang jauh dari segala gemerlap itu
kami yang terasing di tanah sendiri
kami yang tak mengenal Kalpnax dan Wrinkle Zero-O
kami yang tak pernah mendengar tentang penetrasi
dan kami yang terasing dari bayangan Ibu Theresa Tua
atau pun segala resep Ibnu Sina
hari ini kami dalam bencana
ketakutan pada bayang diri sendiri!

Jakarta, 1980

Analisis Puisi:

Puisi "Ada Sebuah Ketakutan" karya Diah Hadaning adalah sebuah refleksi yang mendalam tentang perasaan ketakutan dan alienasi di tengah-tengah perubahan zaman.

Perasaan Ketakutan dan Kejanggalan: Puisi ini mengeksplorasi perasaan ketakutan dan kejanggalan yang dirasakan oleh orang-orang di pedalaman saat mereka melihat perubahan besar yang terjadi di sekitar mereka. Mereka merasa terasing dan tidak memiliki hubungan dengan perkembangan modern dan gemerlap kota.

Kontras Antara Alam dan Peradaban: Puisi ini menggambarkan kontras yang tajam antara kehidupan alami di pedalaman dengan kehidupan perkotaan yang modern dan sibuk. Alam yang hijau dan damai berubah menjadi bencana dan kekacauan, yang mencerminkan ketidakseimbangan dan ketidakharmonisan dalam kehidupan modern.

Identitas Budaya: Penyair menyoroti pentingnya identitas budaya dan akar tanah air dalam menghadapi perubahan zaman. Orang-orang pedalaman merasa terasing dari budaya modern yang serba cepat dan teknologi canggih, dan mereka lebih memilih tetap setia pada tradisi dan nilai-nilai lokal mereka.

Ketakutan pada Diri Sendiri: Puisi ini menggambarkan ketakutan yang muncul dari rasa asing terhadap diri sendiri. Orang-orang di pedalaman merasa terasing dan kehilangan identitas mereka sendiri di tengah arus modernisasi yang kuat, yang menyebabkan mereka takut pada bayangan diri mereka sendiri.

Puisi "Ada Sebuah Ketakutan" adalah sebuah refleksi yang dalam tentang perasaan ketakutan, alienasi, dan kehilangan identitas di tengah-tengah perubahan zaman. Melalui kontras antara alam dan peradaban, penyair menyoroti pentingnya tetap setia pada akar budaya dan nilai-nilai lokal di tengah arus modernisasi yang kuat.

"Puisi: Ada Sebuah Ketakutan (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Ada Sebuah Ketakutan
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.