Puisi: Sajak Ziarah (Karya Ahmadun Yosi Herfanda)

Puisi "Sajak Ziarah" karya Ahmadun Yosi Herfanda adalah refleksi mendalam tentang pengalaman spiritual seseorang dalam melakukan ziarah atau ...
Sajak Ziarah

Dengan zikir kuziarahi siti jenarku
yang berpusara di bilik kalbu
Dengan cinta kuziarahi adam-hawaku
yang bertenda di pintu mautmu
Sepanjang waktu aku berziarah padamu
Daun-daun gugur yang mendahului hari tamatku.

Sepanjang langkah aku berziarah
Sepanjang sujud kusebut maut
Sepanjang cinta kutabur bunga
Sepanjang orgasme kusebut kematiannya
Sepanjang hidup kau berziarah-ziarah
Sepanjang mati hidup kauziarahi
Siapa tak kenal ziarah
Takkan kenal makna rumah.

Dengan ilmu kuziarahi nabi hidirku
yang berpusara di sungai jiwa
Dengan kata kubongkar rahasia alima
yang terkunci di bilik sukma
Dengan sajak aku pun berdoa
Membuka tangan al-malik
yang menggenggam jagat raya.

1992

Sumber: Sembahyang Rumputan (1996)

Analisis Puisi:

Puisi "Sajak Ziarah" karya Ahmadun Yosi Herfanda adalah refleksi mendalam tentang pengalaman spiritual seseorang dalam melakukan ziarah atau perjalanan spiritual ke tempat-tempat suci atau ke dalam diri sendiri.

Ziarah Spiritual: Puisi ini menciptakan gambaran tentang pengalaman ziarah spiritual yang mendalam. Penyair menggunakan bahasa yang kuat dan metaforis untuk menggambarkan perjalanan batin yang dilakukan oleh subjek puisi ke dalam diri sendiri dan hubungannya dengan yang Ilahi.

Zikir dan Cinta: Zikir (zikir Allah) dan cinta merupakan elemen kunci dalam pengalaman ziarah ini. Penyair menyatakan bahwa dengan zikir dan cinta, subjek puisi melakukan ziarah kepada Siti Jenar (sebuah tokoh mistis) dan Adam-Hawa (simbol kehidupan manusia). Ini menunjukkan bahwa ziarah tidak hanya terbatas pada tempat fisik, tetapi juga mencakup dimensi spiritual dan emosional.

Pengalaman Hidup dan Kematian: Puisi ini membawa kita melalui perjalanan sepanjang hidup dan kematian, di mana subjek puisi merenungkan makna dan tujuan hidupnya. Ada pengakuan akan keberadaan maut, namun juga penekanan pada keabadian spiritual yang melebihi kematian fisik.

Pencarian Ilmu dan Rahasia: Penyair menyatakan bahwa dalam ziarahnya, subjek puisi juga mencari ilmu dan merenungkan rahasia-rahasia kehidupan dan alam semesta. Ini menunjukkan bahwa ziarah tidak hanya tentang perjalanan rohani, tetapi juga pencarian pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam.

Makna Rumah: Puisi ini mengakhiri dengan pengungkapan bahwa siapa pun yang tidak mengenal ziarah, tidak akan mengenal makna sejati dari rumah. Hal ini menggambarkan bahwa pengalaman spiritual adalah bagian integral dari perjalanan manusia dan memahami makna sejati dari keberadaan.

Puisi "Sajak Ziarah" adalah sebuah puisi yang mendalam dan penuh makna, mengeksplorasi tema-tema spiritualitas, kehidupan, kematian, dan pencarian makna. Dengan penggunaan bahasa yang kaya dan imajinatif, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan perjalanan batin mereka sendiri dan hubungan mereka dengan yang Ilahi.

Ahmadun Yosi Herfanda
Puisi: Sajak Ziarah
Karya: Ahmadun Yosi Herfanda

Biodata Ahmadun Yosi Herfanda:
  • Ahmadun Yosi Herfanda (kadang ditulis Ahmadun Y. Herfanda atau Ahmadun YH) adalah seorang penulis puisi, cerpen, esai, sekaligus berprofesi sebagai jurnalis dan editor berkebangsaan Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Januari 1958.
  • Karya-karyanya pernah dimuat di berbagai media-media massa, semisal: Horison, Kompas, Media Indonesia, Republika, Bahana, dan Ulumul Qur'an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.