Puisi: Ketemu Hardi (Karya Kurniawan Junaedhie)

Puisi "Ketemu Hardi" menggambarkan sebuah pertemuan informal antara penulis, seniman, dan pemikir di kantor Hardi. Dalam pertemuan ini, mereka ...
Ketemu Hardi

Hidup itu seperti lukisan. Aku mampir ke kantor Hardi bersama Saut dan Helga Worotitjan (Iwan menyusul kemudian). Matahari sepenggalah. Kami makan  nasi padang (atau kapau) sembari membahas banyak hal disaksikan sejumlah lukisan yang digantungkan. Yahya memotret-motret dengan kameranya. Kami mengunyah-ngunyah krupuk. Busa kata berhamburan: Keris. Puisi. Strategi kebudayaan. Modal multinasional. Sun Yat Zen. Neolib. Filsafat. Goethe. Adapun Yahya terus memotret-motret dengan kamerannya. Klik.

27 Desember 2009

Sumber: Perempuan dalam Secangkir Kopi (2010)

Analisis Puisi:

Puisi "Ketemu Hardi" menggambarkan sebuah pertemuan informal antara penulis, seniman, dan pemikir di kantor Hardi. Dalam pertemuan ini, mereka tidak hanya menikmati makanan, tetapi juga berdiskusi tentang berbagai topik yang relevan dengan kehidupan dan kebudayaan.
  • Konsep Lukisan sebagai Kehidupan: Penyair memulai puisi dengan perbandingan hidup seperti lukisan. Ini menunjukkan pandangan bahwa kehidupan adalah sebuah karya seni yang kompleks dan indah, di mana setiap elemen memiliki peran dan makna yang berbeda.
  • Pertemuan Informal di Kantor Hardi: Puisi ini menggambarkan pertemuan informal di kantor Hardi, seorang tokoh yang mungkin merupakan seorang seniman atau intelektual. Para peserta pertemuan termasuk penulis (mungkin penyair), seniman (dapat diasumsikan dari Yahya yang terus memotret), dan pemikir (yang terlibat dalam diskusi tentang berbagai topik).
  • Diskusi yang Bermacam-Macam: Dalam pertemuan tersebut, para peserta terlibat dalam diskusi yang beragam, mulai dari topik kebudayaan, seni, filsafat, hingga masalah sosial dan politik. Mereka membahas hal-hal seperti keris, puisi, strategi kebudayaan, modal multinasional, filsafat, dan karya sastra dari Goethe.
  • Representasi Kehidupan Modern: Puisi ini juga mencerminkan kehidupan modern di mana para peserta pertemuan dapat dengan leluasa berbicara tentang berbagai topik yang relevan. Ada sentuhan kehidupan perkotaan dalam pertemuan ini, terlihat dari konsumsi makanan seperti nasi padang atau kapau, serta aktivitas fotografi yang dilakukan oleh Yahya dengan kameranya.
Puisi "Ketemu Hardi" adalah sebuah puisi yang menggambarkan pertemuan informal antara berbagai tokoh di kantor Hardi. Melalui diskusi yang beragam, puisi ini menyoroti kompleksitas kehidupan modern dan keragaman topik yang dapat dibahas dalam konteks budaya dan kehidupan sehari-hari.

Kurniawan Junaedhie
Puisi: Ketemu Hardi
Karya: Kurniawan Junaedhie

Biodata Kurniawan Junaedhie:
  • Kurniawan Junaedhie lahir pada tanggal 24 November 1956 di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.
© Sepenuhnya. All rights reserved.