Puisi: Ranjang Putih (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Ranjang Putih" karya Joko Pinurbo mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti perpisahan dan bagaimana kita menghadapinya dalam kehidupan.
Ranjang Putih

Ranjang telah dibersihkan.
Kain serba putih telah dirapikan.
Laut telah dihamparkan.

Kayuhlah perahu ke teluk persinggahan.

Sampai di seberang
tubuhmu tinggal tulang-belulang
dan perahumu tertatih-tatih sendirian
pulang ke haribaan ranjang.

Ranjang telah dibersihkan.
Laut telah disenyapkan.
Ombak telah diredakan.
Tapi kau tak kunjung pulang.

Mungkin tubuhmu enggan dikubur
di kesunyian ranjang.

1996

Sumber: Celana (1999)

Analisis Puisi:

Puisi "Ranjang Putih" karya Joko Pinurbo adalah sebuah karya yang menghadirkan gambaran tentang perpisahan dan kesunyian ranjang. Dengan menggunakan metafora ranjang dan lautan, penyair menggambarkan perasaan kesepian dan kehilangan dalam menghadapi perpisahan.

Metafora Ranjang dan Lautan sebagai Simbol Perpisahan: Dalam puisi ini, ranjang dan lautan digambarkan sebagai simbol perpisahan. Ranjang yang telah dibersihkan dan kain serba putih yang dirapikan menciptakan gambaran tentang kesunyian dan kekosongan setelah seseorang pergi. Laut yang dihamparkan dan perahu yang berlayar ke teluk persinggahan mewakili perjalanan menuju perpisahan yang tak terelakkan.

Kesunyian dan Kesepian Ranjang: Penyair menggambarkan kesunyian dan kesepian ranjang setelah perpisahan terjadi. Meskipun ranjang telah dibersihkan dan laut telah disenyapkan, namun kesunyian tersebut terasa semakin dalam karena kehadiran seseorang yang telah pergi. Ranjang yang kosong mencerminkan perasaan kehilangan dan kekosongan yang dirasakan oleh seseorang yang ditinggalkan.

Pulang ke Haribaan Ranjang yang Kosong: Dalam bagian akhir puisi, penyair menggambarkan seseorang yang pulang ke ranjang yang kosong dan sunyi setelah berlayar jauh ke lautan. Perasaan kesepian dan kehilangan semakin terasa ketika seseorang menyadari bahwa yang dicintainya tidak akan kunjung pulang. Metafora ini menciptakan gambaran tentang kesedihan dan kekosongan yang dialami oleh seseorang setelah menghadapi perpisahan.

Puisi "Ranjang Putih" adalah sebuah karya yang menggambarkan perasaan kesunyian dan kesepian dalam menghadapi perpisahan. Melalui metafora ranjang dan lautan, penyair menyampaikan pesan yang mendalam tentang perasaan kehilangan dan kekosongan yang dirasakan ketika seseorang ditinggalkan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang arti perpisahan dan bagaimana kita menghadapinya dalam kehidupan.

"Puisi: Ranjang Putih (Karya Joko Pinurbo)"
Puisi: Ranjang Putih
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.