Puisi: Perjalanan (Karya Diah Hadaning)

Puisi "Perjalanan" karya Diah Hadaning menggambarkan perjalanan fisik dan spiritual seseorang melalui metafora jejak langkah dan suara dalam ...
Perjalanan (1)

Ada apa di lekuk jejak langkahmu, nang
kulihat orang-orang anak kurun
berjalan tanpa tinggalkan jejaknya
kau terhuyung lupa bahasakan arah
'natap tanah warna perunggu
debu lekat di tumit
padang kembara selebar lampit.


Ada apa pada suaramu, nang
kulihat orang-orang anak kurun
susupkan pekik pada bisikmu
kau gelisah raba urat di lehermu
sementara orang-orang cendekia
cemaskan gelombang tanpa nama
lalu cipta bilik-bilik
amsal-amsal hilang dari ejaan
perjalanan itu sendiri.

Perjalanan (2)

Dunia terayun di ujung bunga, nang
impian rapuh terayun di mega-mega
orang-orang kubur kata perang di padang-padang
anak-anak menggambar merpati terbang
di dada telanjang, sementara angin berdesing
dan bencana mendera
kau terus melangkah
laut dan langit satu epigram
perjalanan tembangkan
harapan jangan sandarkan
dendam sukma redakan
murka jiwa baringkan.

Bogor, Oktober 1995

Analisis Puisi:

Puisi "Perjalanan" karya Diah Hadaning menggambarkan perjalanan fisik dan spiritual seseorang melalui metafora jejak langkah dan suara dalam kehidupan.

Metafora Jejak Langkah: Penyair menggunakan metafora jejak langkah untuk mencerminkan perjalanan hidup seseorang. Jejak langkah yang tidak tertinggal oleh orang-orang masa lalu menunjukkan ketidakjelasan dan kebingungan dalam menentukan arah hidup. Jejak langkah ini juga mencerminkan ketidakpastian dan kebingungan dalam menemukan tujuan hidup.

Gelisah dan Ketidakpastian: Suara yang gelisah dan kegelisahan dalam menemukan arah hidup tercermin dalam puisi ini. Penyair menunjukkan bahwa banyak orang cendekia yang juga merasa cemas dan kebingungan dalam menghadapi ketidakpastian hidup. Perjalanan yang penuh dengan keraguan dan kekhawatiran ditampilkan melalui penggambaran suara yang terdistorsi.

Impian dan Realitas: Penyair menggambarkan kontras antara impian dan realitas dalam perjalanan hidup. Impian yang rapuh dan terayun di ujung bunga menunjukkan ketidakpastian dan kerentanan, sementara realitas kehidupan yang keras dan penuh dengan konflik dan bencana tercermin melalui gambaran orang-orang yang terlibat dalam perang dan anak-anak yang menggambar merpati terbang di dada telanjang.

Harapan dan Ketenangan Batin: Meskipun terjadi konflik dan kegelisahan dalam perjalanan hidup, penyair menekankan pentingnya mempertahankan harapan dan ketenangan batin. Laut dan langit dijadikan sebagai simbol perdamaian dan kebahagiaan, sementara perjalanan tersebut dianggap sebagai tembang yang mengingatkan bahwa harapan harus tetap dipegang dan kedamaian batin harus ditemukan.

Pesan Keseluruhan: Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti sejati dari perjalanan hidup, yang penuh dengan tantangan, konflik, dan ketidakpastian. Meskipun begitu, penyair menekankan pentingnya mempertahankan harapan, ketenangan batin, dan keyakinan dalam menghadapi setiap rintangan yang muncul.

Puisi "Perjalanan" karya Diah Hadaning adalah sebuah refleksi mendalam tentang perjalanan hidup manusia yang penuh dengan ketidakpastian, konflik, dan harapan.

"Puisi: Perjalanan (Karya Diah Hadaning)"
Puisi: Perjalanan
Karya: Diah Hadaning
© Sepenuhnya. All rights reserved.