Puisi: Bola Berguling di Bawah Panas Matahari (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Bola Berguling di Bawah Panas Matahari" karya Taufiq Ismail adalah karya yang kaya akan imaji dan makna. Dalam puisi ini, penyair ....
Bola Berguling di Bawah Panas Matahari


Di antara orang-orang baik hati
duduk pencopet 
dalam kendaraan ini
Agama telah dijadikan bus tua
Yang mencari penumpang sebanyak-banyaknya

Bus berjalan. Debu berkibar
Pada suatu sore orang melempar senjata ke tengah jalan
Dan ada lagu mars Pemadam Kebakaran

Bola berguling di bawah panas matahari.

Percintaan adalah nasib yang aneh
Hutan jati ketika rontok daun
Dekat pantai lagi surut
Kanak-kanak main berkejaran

Bola berguling di bawah panas matahari.

Bus jalan. Lewat jaringan lalu lintas
Pada suatu pagi aku memejam
Teluk San Francisco, Laut Jawa dan Mediterania
Kemudian sebuah lepau nasi
Orang tua baru selesai dengan mangkuk kahwanya
Di jalan, pergi, hari masih agak pagi
Di atas ada hutan pina
Sawah biasa, ladang lobak dan kebun tebu
Tempat berburu babi

Bola berguling di bawah panas matahari

Medan magnit sepanjang rek kereta api
Bintang terhampar di tempayan langit
Bagai sulaman bintik-bintik cahaya
Atas Padang Giring Giring, atas St. Peterburg lena
Bus jalan. Seorang kanak bercelana pendek
Membawa album hitam
Di tepi jalan kota kecil
Ke muara pelabuhan

Bola berguling di bawah panas matahari

Bus jalan. Banyak debu di warung orang Vietnam
Dan Bur mengangkat gelasnya
Pada sore Savannakhet yang sedikit aneh
Kejutan tangis, dan kauacungkan tinju
Pada matahari
Yang pijar
Hidupku serasa bergolek di atas sutera Siam
Seraya menulis sajak-sajak percuma
Bila mengingatmu

Bola berguling di bawah panas matahari

Alabama, Alabama
Bunyikan lagu biru yang agak ngilu
Duka yang terpental-pental
Alabama
Bus jalan. Chicago muntah
Dan menyiarkan lumpur salju yang hitam
Sebuah kuburan mobil memanggil-manggil
Mengembuskan asam karbon tanpa warna
Dan Malcolm X menudingkan telunjuknya
Bola berguling di bawah panas matahari

Adalah percuma
Menjahit padang pasir
Dengan menara-menara tambang minyak

Bola berguling di bawah panas matahari

Dan kepala Joseph Richard Smith
Maharesi 14 tahun itu berkata:
‘Teruskanlah kalimat ini, Joe
Jiwamu termaktub dalam iklan-iklan
Lalu ...
Dan berkatalah Joe Smith:
‘Jiwaku termaktub dalam iklan-iklan
Dan iklan-iklanku tanpa jiwa’

Bola berguling di bawah panas matahari

Alabama, Alabama
Bunyikan lagu biru yang ngilu
Duka hitam terpental-pental
Alabama

Bola berguling di bawah panas matahari

Bus jalan. Debu berkibar
Dekat pangkalan pedati
Anak itu menendang sedikit keras
Dan bola berguling
Di bawah panas
Matahari.


1972

Sumber: Sajak Ladang Jagung (1973)

Analisis Puisi:
Puisi "Bola Berguling di Bawah Panas Matahari" karya Taufiq Ismail adalah karya yang kaya akan imaji dan makna. Dalam puisi ini, penyair menyampaikan berbagai pandangan dan pengalaman melalui gambaran-gambar yang intens.

Gambaran Perjalanan: Puisi ini diawali dengan gambaran kehidupan di dalam sebuah bus. Gambaran perjalanan ini menciptakan suasana urban yang penuh dengan kehidupan sehari-hari, dengan pencopet di antara orang-orang baik hati.

Bola Berguling Sebagai Metafora: "Bola berguling di bawah panas matahari" digunakan sebagai metafora untuk menggambarkan kehidupan yang terus berputar, penuh dengan peristiwa dan perubahan. Bola tersebut mencerminkan dinamika kehidupan yang tidak pernah berhenti.

Imaji Alam dan Percintaan: Puisi mencakup imaji dari alam seperti hutan jati yang rontok daun, pantai yang surut, dan kanak-kanak yang bermain di sekitar. Imaji tersebut dihubungkan dengan tema percintaan, menciptakan nuansa keindahan dan keanehan dalam keterikatan manusia dengan alam.

Penggambaran Perjalanan Fisik dan Batin: Penyair menggambarkan perjalanan fisik dengan bus yang melintasi berbagai tempat dan kejadian. Namun, di balik perjalanan fisik, terdapat juga perjalanan batin yang mempertautkan pengalaman fisik dengan pemikiran dan perasaan yang mendalam.

Penyajian Ragam Budaya: Puisi ini mencakup ragam budaya dan geografis, menggambarkan perjalanan dari Teluk San Francisco, Laut Jawa, hingga ke Savannakhet. Hal ini memberikan warna dan keberagaman pada pengalaman perjalanan yang digambarkan.

Citraan Alam dan Kemajemukan: Melalui gambaran alam seperti medan magnit, bintang di langit, dan pemandangan dari bus, puisi ini menciptakan citraan kemajemukan dunia dan kecantikan alam.

Sentuhan Spiritual dan Filosofis: Penyair menyelipkan unsur-unsur spiritual dan filosofis dalam beberapa baris, seperti pertanyaan tentang percintaan yang dianggap sebagai nasib yang aneh. Ini menambah dimensi introspektif pada puisi.

Pesan Kritis: Puisi mencakup pesan kritis terkait dengan kondisi sosial dan politik. Referensi ke Alabama, Chicago, dan Malcolm X menyoroti isu-isu seperti rasisme, ketidakadilan, dan kegelisahan sosial.

Berkembangnya Waktu dan Kehidupan: Penyair menciptakan gambaran tentang perubahan waktu dan kehidupan dengan menyebutkan St. Peterburg, tempat-tempat bersejarah, dan kondisi alam yang berbeda-beda.

Refleksi Terhadap Modernitas: Puisi merangkum pengalaman kehidupan modern dengan referensi ke bus, iklan, dan kondisi kota. Hal ini memberikan sentuhan kontemporer pada puisi.

Dengan penggunaan bahasa yang indah dan penuh warna, Taufiq Ismail berhasil menciptakan puisi yang merangkum perjalanan fisik dan spiritual, menggambarkan kemajemukan dunia, serta menyampaikan pesan kritis tentang kondisi sosial. "Bola Berguling di Bawah Panas Matahari" menjadi karya yang menggugah pemikiran dan perasaan pembacanya.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Bola Berguling di Bawah Panas Matahari
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.