Sekar Ilalang dan Ritual Unggun Rembulan
Seakar ilalang lolos dari genggaman
kembara kehilangan jalan
jatuh tercecer di pasir tanah Utara
seakar ilalang mencari habitat baru
di antara laut dan darat
terapung dalam getar waktu
ikut menandai pencarianku.
Ketika kugubah syair menjadi kidung rembulan
sementara nyala unggun belum padam
ilalang menembus ruang dan waktu
akarnya mencari tanah hatiku
diiring suara tangis orang Merapi
malam pun kehilangan nafas selintas
saat sejekap aku merasa jadi kapas.
Jepara, Agustus 2002
Puisi: Sekar Ilalang dan Ritual Unggun Rembulan
Karya: Diah Hadaning