Puisi: Sakramen (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Sakramen" karya Joko Pinurbo menghadirkan gambaran kuat tentang hubungan antara tubuh manusia dan makna-makna sakral atau keagamaan.
Sakramen

Tubuhmu kandang hewan
tempat seorang perempuan singgah
melahirkan anaknya yang malang.

Tubuhmu bukit tandus
tempat kau salibkan Kristus
dan kaubiarkan ia mengalahkan ajal
sendirian.

Tubuhmu gua batu
tempat jasadnya kau makamkan
dan kau wartakan:
"Di tubuhku Tuhan bersemayam."

Kau lama tak tahu, tak juga paham
pada hari ketiga kuburnya sudah kosong
dan tubuhmu telah ia tinggalkan.

Kau kini sibuk mencari ia di luar badan.

2000

Analisis Puisi:

Puisi "Sakramen" karya Joko Pinurbo adalah sebuah karya yang menghadirkan gambaran kuat tentang hubungan antara tubuh manusia dan makna-makna sakral atau keagamaan.

Metafora Tubuh Manusia: Puisi ini menggunakan metafora yang kuat untuk menggambarkan tubuh manusia sebagai kandang hewan, bukit tandus, dan gua batu. Metafora ini menggambarkan tubuh sebagai tempat yang tak terhindarkan dari pengalaman manusia yang sakral, seperti kelahiran, penderitaan, dan kematian.

Simbolisme Sakral: Dalam puisi ini, tubuh manusia dihubungkan dengan simbol-simbol sakral dari agama Kristen, seperti tempat kelahiran Yesus, tempat salibnya, dan tempat penguburannya. Hal ini menciptakan lapisan makna yang mendalam tentang hubungan antara tubuh manusia dan pengalaman-pengalaman keagamaan atau sakral.

Pertentangan antara Materi dan Rohani: Puisi ini menyoroti pertentangan antara dimensi materi dan rohani dalam pengalaman manusia. Meskipun tubuh manusia dihubungkan dengan makna-makna sakral, seperti tempat Kristus disalibkan, tetapi pada akhirnya tubuh manusia ditinggalkan oleh Roh Kudus atau oleh keberadaan rohani.

Ketidakpahaman dan Pencarian: Puisi ini mencerminkan ketidakpahaman individu terhadap pengalaman keagamaan atau sakral. Meskipun tubuh manusia dianggap sebagai tempat sakral, individu seringkali tidak sepenuhnya memahami atau merasakan pengalaman rohani tersebut, seperti dalam pencarian yang dilakukan oleh tokoh dalam puisi ini.

Penggunaan Bahasa yang Simpel namun Kuat: Joko Pinurbo menggunakan bahasa yang sederhana namun kuat dalam puisi ini untuk menyampaikan makna-makna yang mendalam. Penggunaan kata-kata seperti "kandang hewan" dan "bukit tandus" menghadirkan gambaran yang kuat tentang keadaan tubuh manusia dan hubungannya dengan makna-makna sakral.

Puisi "Sakramen" karya Joko Pinurbo adalah karya yang menghadirkan gambaran yang kuat tentang hubungan antara tubuh manusia dan makna-makna sakral atau keagamaan. Dengan menggunakan metafora yang kuat dan bahasa yang sederhana namun kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kompleksitas hubungan antara materi dan rohani dalam pengalaman manusia.

"Puisi: Sakramen (Karya Joko Pinurbo)"
Puisi: Sakramen
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.