Puisi: Capung (Karya Taufiq Ismail)

Puisi "Capung" karya Taufiq Ismail menggambarkan keelokan dan keunikan capung dengan gaya bahasa yang lugas namun penuh dengan rasa kagum.
Capung

Kalau kau pergi ke halaman atau pun ke kebun
Carilah capung dan perhatikan dia baik-baik
Ketika dia hinggap di ranting atau tangkai daun
Betul 'kan, dia adalah hewan yang memang cantik

Panjang badannya kira-kira lima sampai tujuh senti
Bentuknya lurus, makin ke belakang makin kurus
Sayapnya empat buah, dua di kanan dan dua di kiri
Jernih dan bersih lalu ada garis-garisnya yang halus

Di kepalanya ada mata berbentuk dua buah benjolan
Letaknya satu di kiri dan satu di kanan
Setiap benjol terdiri dari 30.000 mata yang kecil-kecil sekali
Wah, banyak betul mata sang capung yang semungil itu

Dengan indahnya sekali kini capung melayang-layang
Empat sayapnya mengipas-ngipas dan di udara dia terapung
Susunan sayapnya dahulu pernah ditiru orang
Dibuat kapal terbang dan dinamakan model capung

Sambil terbang dia pun mencari makanannya
Makanannya nyamuk dan lalat terutama
Dengan matanya yang 60.000 itu dia meluaskan pandangannya
Bila lelah, hinggaplah dia di ranting melepaskan penatnya.

Sumber: Kenalkan, Saya Hewan (1976)

Analisis Puisi:

Puisi "Capung" karya Taufiq Ismail merupakan sebuah karya yang mengangkat keindahan dan keunikan seekor capung. Dengan gaya deskriptif dan penuh rasa kagum, Taufiq Ismail berhasil membawa pembaca untuk memahami dan mengapresiasi kehidupan capung.

Deskripsi Fisik dan Ciri-Ciri Capung: Taufiq Ismail membuka puisinya dengan memberikan deskripsi fisik dan ciri-ciri capung. Mulai dari panjang badannya, bentuknya yang lurus, hingga detail sayapnya yang bersih dan jernih. Penggunaan bahasa yang lugas dan ilmiah memberikan gambaran yang jelas tentang penampilan capung.

Keindahan dan Keunikan Capung: Puisi ini tidak hanya memberikan informasi faktual tentang capung, tetapi juga menyoroti keindahan dan keunikan makhluk ini. Bahasa yang dipilih mencerminkan rasa kagum dan kecantikan yang terkandung dalam detil-detil capung, termasuk mata capung yang begitu banyak dan kecil.

Penggambaran Gerakan dan Aksi Capung: Penyair menciptakan gambaran gerakan dan aksi capung yang anggun. Capung yang melayang-layang dengan empat sayapnya, mengipas-ngipas di udara, dan hinggap di ranting saat lelah, semuanya diungkapkan dengan indah.

Asosiasi dengan Penerbangan Manusia: Taufiq Ismail menyebutkan bahwa susunan sayap capung pernah ditiru oleh manusia untuk membuat kapal terbang. Hal ini memberikan asosiasi antara keelokan capung dengan kemajuan teknologi manusia, menunjukkan bahwa bahkan dalam sederhana, alam dapat menjadi inspirasi inovasi.

Fungsi Ekologis Capung: Dalam penggambarannya tentang capung mencari makan, penyair menyoroti fungsi ekologis capung yang membantu mengendalikan populasi nyamuk dan lalat. Ini memberikan dimensi tambahan pada makna puisi, menunjukkan betapa pentingnya peran capung dalam ekosistem.

Gaya Bahasa dan Kesan Keseluruhan: Gaya bahasa yang digunakan Taufiq Ismail bersifat deskriptif, membuat pembaca merasakan keindahan capung secara nyata. Pemilihan kata yang kaya dan penggunaan pola repetisi seperti "mata" dan "sayap" menambah kedalaman puisi.

Puisi "Capung" karya Taufiq Ismail adalah sebuah karya yang menggambarkan keelokan dan keunikan capung dengan gaya bahasa yang lugas namun penuh dengan rasa kagum. Puisi ini sukses membawa pembaca untuk mengapresiasi keindahan alam dan makhluk kecil yang sering terlewatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Puisi Taufiq Ismail
Puisi: Capung
Karya: Taufiq Ismail

Biodata Taufiq Ismail:
  • Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
  • Taufiq Ismail adalah salah satu Sastrawan Angkatan '66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.