Puisi: Jangan Lagi Engkau Berdiri (Karya Goenawan Mohamad)

Puisi "Jangan Lagi Engkau Berdiri" karya Goenawan Mohamad mengekspresikan pemikiran tentang sajak, makna hidup, dan perubahan zaman.
Jangan Lagi Engkau Berdiri


Jangan lagi Engkau berdiri
di jendela-jendela sunyi dan kelam kali
Jangan lagi Engkau tak mengerti
sajak apakah yang tinggal sendiri

Sajak yang ada mendengar bumi, bumi yang letih.
Sajak yang ada mendengar hidup, hidup yang menagih.
Sajak yang ada melihat abad, abad yang bersih.
Bagaikan bulan yang timbul: memutih putih.


1963

Analisis Puisi:
Puisi "Jangan Lagi Engkau Berdiri" karya Goenawan Mohamad adalah karya yang singkat namun padat dalam ekspresi makna dan perasaan. Puisi ini mengekspresikan pemikiran tentang sajak, makna hidup, dan perubahan zaman.

Penolakan Kelam dan Sunyi: Puisi ini dimulai dengan permintaan yang kuat, "Jangan lagi Engkau berdiri di jendela-jendela sunyi dan kelam kali." Ini dapat diinterpretasikan sebagai penolakan terhadap situasi yang gelap, kesepian, atau depresi. Puisi ini mengajak pembaca untuk tidak lagi berada dalam situasi yang tidak menyenangkan.

Sajak sebagai Pendengar: Puisi ini menggambarkan sajak sebagai sesuatu yang bisa mendengar, yang "mendengar bumi, bumi yang letih," "mendengar hidup, hidup yang menagih," dan "melihat abad, abad yang bersih." Ini menciptakan gambaran bahwa sajak adalah entitas hidup yang peka terhadap perubahan zaman dan perasaan manusia.

Pesan tentang Keindahan dan Perubahan: Puisi ini menciptakan gambaran tentang perubahan zaman yang membawa keindahan dan pemurnian. Seperti bulan yang timbul, yang menjadi simbol kecerahan dan kesegaran, sajak juga dianggap sebagai sesuatu yang mencerahkan hidup dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang keberadaan.

Kehadiran Sajak: Puisi ini menyoroti pentingnya puisi dalam kehidupan dan sejarah manusia. Puisi dipandang sebagai sarana untuk mendengar dan memahami aspek-aspek penting dalam hidup, seperti alam, kehidupan, dan perubahan zaman.

Gaya Bahasa: Puisi ini menggunakan gaya bahasa yang sederhana namun efektif. Pilihan kata-kata yang kuat dan penggunaan repetisi, seperti "Jangan lagi Engkau," menekankan pesan-pesan penting dalam puisi ini.

Secara keseluruhan, puisi "Jangan Lagi Engkau Berdiri" adalah sebuah karya yang mengajak pembaca untuk meninggalkan situasi kelam dan menghargai keindahan serta pemurnian yang bisa ditemukan dalam sajak dan kehidupan. Puisi ini merangsang refleksi tentang arti dan makna keberadaan manusia dalam dunia yang terus berubah.

Puisi Goenawan Mohamad
Puisi: Jangan Lagi Engkau Berdiri
Karya: Goenawan Mohamad

Biodata Goenawan Mohamad:
  • Goenawan Mohamad (nama lengkapnya Goenawan Soesatyo Mohamad) lahir pada tanggal 29 Juli 1941 di Batang, Jawa Tengah.
  • Goenawan Mohamad adalah salah satu Sastrawan Angkatan 66.
© Sepenuhnya. All rights reserved.