Puisi: Pariksit (Karya Goenawan Mohamad) Pariksit Pariksit menunggu hari segera lewat. Orang-orang pun menunggu batas waktu kutukan Crengi kepadanya berakhir, hingga baginda bebas dar…
Puisi: Berjaga Padamukah Lampu-Lampu Ini, Cintaku (Karya Goenawan Mohamad) Berjaga Padamukah Lampu-Lampu Ini, Cintaku Berjaga padamukah lampu-lampu ini, cintaku yang memandang tak teduh lagi padamu. Gedun…
Puisi: Doa Sekelompok Orang yang Bingung (Karya Sapardi Djoko Damono) Doa Sekelompok Orang yang Bingung (sebuah fragmen) kalau kami memandang lewat jendela terbuka kami tahu apa yang tengah terjadi luar sana tahu apakah…
Puisi: Di Kuburan Ayah (Karya Slamet Sukirnanto) Di Kuburan Ayah Berteduh pohon kamboja berkembang Tinggalmu yang kekal Tak kenal lagi senyummu Memikat hatiku Ketika masih ka…
Puisi: Hujan (Karya Mochtar Lubis) Hujan daun kering deras lari dilomba air aiih, apes, rungut bang beca Penjara Madiun, 2 Februari 1963 Sumber: Catatan Subversif (1980) Analisis Puis…
Puisi: Gerbong-Gerbong Senja (Karya Goenawan Mohamad) Gerbong-Gerbong Senja Rimba yang menghilang dalam hembus senja yang panjang dan kilometer-kilometer yang lenyap (landasan perjalanan tak k…
Puisi: Tangis (Karya Mochtar Lubis) Tangis anak burung jatuh diterkam kucing di basah embun Penjara Madiun, 2 Februari 1963 Sumber: Catatan Subversif (1980) Analisis Puisi : Puisi &quo…
Puisi: Rindu (Karya Mochtar Lubis) Rindu api bakar nyala ditiup angin cakrawala Penjara Madiun, 2 Februari 1963 Sumber: Catatan Subversif (1980) Analisis Puisi : Puisi "Rindu&quo…
Puisi: Tembak Mati (Karya Mochtar Lubis) Tembak Mati gemuruh tembakan merah darah berdetik jam tangan hidup hanyut Penjara Madiun, 2 Februari 1963 Sumber: Catatan Subversif (1980) Analisis …
Puisi: Di Kuburan (Karya Mochtar Lubis) Di Kuburan tanah merah lembab melati putih sedu tangis istri seru si kecil mana bapa? Penjara Madiun, 2 Februari 1963 Sumber: Catatan Subversif (198…
Puisi: Terik (Karya Mochtar Lubis) Terik genteng kering dibakar matahari air es sejuk segar di kerongkongan aduh, nikmatnya Penjara Madiun, 2 Februari 1963 Sumber: Catatan Subversif (…
Puisi: Senyum (Karya Mochtar Lubis) Senyum matahari di dinihari mencium bukit Penjara Madiun, 2 Februari 1963 Sumber: Catatan Subversif (1980) Analisis Puisi : Puisi "Senyum"…
Puisi: Suara (Karya Sapardi Djoko Damono) Suara Aku tidak mengenal lagi suaraku. Kau seperti menangis, kata-Mu. Aku seperti mendengar sesuatu, tapi itu bukan suaraku, aku seperti mendengar se…
Puisi: Kepadamu, Negro (Karya Goenawan Mohamad) Kepadamu, Negro Kepadamu, Negro, bumi bergadang sepanjang malam dan cakrawala menunggu suara pesanmu kepadaku. Kepadamu, Negr…
Puisi: Alamat Tak Dikenal (Karya Taufiq Ismail) Alamat Tak Dikenal Setiap kami tuliskan pesan untukmu Kami selalu bertanya-tanya Adakah ia pernah kauterima…